Show simple item record

dc.contributor.advisorHijrah Purnama Putra
dc.contributor.authorTino Arifianto
dc.date.accessioned2021-04-07T01:07:59Z
dc.date.available2021-04-07T01:07:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/27990
dc.description.abstractGudeg merupakan makanan salah satu khas kota Yogyakarta, makanan khas kota Yogyakarta ini banyak diminati dari warga lokal hingga wisatawan luar kota, dikarenakan banyaknya jumlah rumah makan gudeg sehingga dapat menghasilkan banyak sampah. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada rumah makan gudeg tersebut, serta memberi referensi sistem pengelolaan yang tepat untuk rumah makan gudeg tersebut. Sampel sampah dikumpulkan dari tiga rumah makan yang mewakili tiga kategori yaitu rumah makan kategori kecil, rumah makan kategori sedang, dan rumah makan kategori besar. Metode yang digunakan untuk menghitung volume sampah, digunakan metode berdasarkan SNI M-36-1994-03 Tentang metode pengambilan contoh timbulan sampah sampling dilakukan delapan hari berturut-turut pada lokasi yang sama, untuk mengukur volume sampah menggunakan box berukuran 20 x 20 x 100, sampah dikumpulkan setiap hari selama delapan hari dan dipisahkan ke dalam dua kategori yaitu organik dan anorganik, sampah organik yang terdapat pada rumah makan gudeg meliputi kertas dan tisu, sisa makanan nasi dan sayuran,tulang, daun pisang, cangkang telur, sisa bahan minuman (kulit jeruk, ampas teh) dan sampah anorganik yang terdapat pada rumah makan gudeg meliputi sedotan, penutup botol minuman, plastik bekas minuman, tas plastik, plastik bekas es batu, kertas makanan. Persentase komposisi sampah organik sebesar 98,15% dan sampah anorganik sebesar 1,85%, dan timbulan sampah untuk rumah makan kategori kecil menghasilkan 0,62 L/Orang/Hari atau 0,04 Kg/Orang/Hari, rumah makan kategori sedang menghasilkan 1,22 L/Orang/Hari atau 0,11 Kg/Orang/Hari, dan rumah makan kategori besar menghasilkan 1,34 L/Orang/Hari atau 0,18 Kg/Orang/Hari. Dari hasil sampah yang sudah diketahui sampah organik adalah sampah yang terbanyak terdapat pada rumah makan gudeg sehingga penulis memberi referensi pengelolaan untuk sampah organik menjadi kompos dengan menggunaka metode vermicompost, karena pada wawancara dengan pemilik gudeg bahwa sampah sisa makanan dimanfaatkan untuk pangan ternak sehingga peneliti memberikan referensi agar sampah sampah sisa makanan dikelola menjadi micro-feed agar dapat meningkatkan produksi ternak dan mampu mengurangi bau kotoran ternak serta pada sampah organik lainnya agar dapat dijadikan kompos.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTimbulan sampahen_US
dc.subjectkomposisi sampahen_US
dc.subjectrumah makan gudegen_US
dc.titleIdentifikasi Timbulan Dan Komposisi Sampah Rumah Makan Khas Yogyakarta Di Sekitar Kampus UII Terpadu Kab. Sleman Provinsi DIYen_US
dc.Identifier.NIM12513086


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record