Identifikasi Timbulan Dan Komposisi Sampah Rumah Makan Khas Yogyakarta Di Sekitar Kampus UII Terpadu Kab. Sleman Provinsi DIY
Abstract
Gudeg merupakan makanan salah satu khas kota Yogyakarta, makanan khas kota Yogyakarta ini banyak
diminati dari warga lokal hingga wisatawan luar kota, dikarenakan banyaknya jumlah rumah makan gudeg
sehingga dapat menghasilkan banyak sampah. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada rumah makan gudeg tersebut, serta memberi referensi sistem
pengelolaan yang tepat untuk rumah makan gudeg tersebut. Sampel sampah dikumpulkan dari tiga rumah
makan yang mewakili tiga kategori yaitu rumah makan kategori kecil, rumah makan kategori sedang, dan rumah
makan kategori besar. Metode yang digunakan untuk menghitung volume sampah, digunakan metode
berdasarkan SNI M-36-1994-03 Tentang metode pengambilan contoh timbulan sampah sampling dilakukan
delapan hari berturut-turut pada lokasi yang sama, untuk mengukur volume sampah menggunakan box
berukuran 20 x 20 x 100, sampah dikumpulkan setiap hari selama delapan hari dan dipisahkan ke dalam dua
kategori yaitu organik dan anorganik, sampah organik yang terdapat pada rumah makan gudeg meliputi kertas
dan tisu, sisa makanan nasi dan sayuran,tulang, daun pisang, cangkang telur, sisa bahan minuman (kulit jeruk,
ampas teh) dan sampah anorganik yang terdapat pada rumah makan gudeg meliputi sedotan, penutup botol
minuman, plastik bekas minuman, tas plastik, plastik bekas es batu, kertas makanan. Persentase komposisi
sampah organik sebesar 98,15% dan sampah anorganik sebesar 1,85%, dan timbulan sampah untuk rumah
makan kategori kecil menghasilkan 0,62 L/Orang/Hari atau 0,04 Kg/Orang/Hari, rumah makan kategori sedang
menghasilkan 1,22 L/Orang/Hari atau 0,11 Kg/Orang/Hari, dan rumah makan kategori besar menghasilkan 1,34
L/Orang/Hari atau 0,18 Kg/Orang/Hari. Dari hasil sampah yang sudah diketahui sampah organik adalah sampah
yang terbanyak terdapat pada rumah makan gudeg sehingga penulis memberi referensi pengelolaan untuk
sampah organik menjadi kompos dengan menggunaka metode vermicompost, karena pada wawancara dengan
pemilik gudeg bahwa sampah sisa makanan dimanfaatkan untuk pangan ternak sehingga peneliti memberikan
referensi agar sampah sampah sisa makanan dikelola menjadi micro-feed agar dapat meningkatkan produksi
ternak dan mampu mengurangi bau kotoran ternak serta pada sampah organik lainnya agar dapat dijadikan
kompos.
Collections
- Environmental Engineering [1429]