Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Ety Sari Handayani, M.Kes
dc.contributor.authorRiffany, Muhammad Fauzan
dc.date.accessioned2021-03-30T05:52:56Z
dc.date.available2021-03-30T05:52:56Z
dc.date.issued2015-03-12
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27918
dc.description.abstractNeuroglia merupakan sel-sel yang banyak ditemukan dalam sistem saraf. Ketika saraf perifer mengalami trauma atau cedera maka tubuh akan merespon keadaan tersebut. Awalnya akan terjadi inflamasi jaringan disekitar tempat cedera yang akan diikuti dengan nyeri inflamatorik dan nyeri neuropatik sehingga menimbulkan perubahan di medulla spinalis berupa hipereksitabilitas neuron kornu dorsalis medulla spinalis. Cedera saraf perifer juga menimbulkan aktivasi mikroglia dan astrosit selain itu adanya peningkatan regulasi CD45 dan MHC class I antigen pada mikroglia yang teraktivasi saat terjadi Chronic Constriction Injury. Kerusakan neuron perifer dapat meningkatkan jumlah astrosit dan mikroglia di medula spinalis yang dikenal dengan peristiwa gliosis. Tujuan : Melihat pengaruh cedera nervus ischiadicus akut terhadap jumlah neuroglia cornu posterior medulla spinalis VT Th 12 dan VT L 1-2 tikus (Rattus norvegicus). Metode : Tiga puluh lima ekor tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus) dibagi menjadi kelompok kelompok berdasarkan hari terminasi yaitu kontrol pada hari pertama, Shame pada hari 3, 7, dan 14, dan Harm pada hari 3, 7, dan 14. Sampel medula spinalis (VT12-L1) dalam blok paraffin diiris dengan ketebalan 3μm dan selanjutnya dilakukan pengecatan menggunakan HE. Hasil preparat di amati menggunakan teknik penghitungan manual menggunakan optilab dengan cara menghitung jumlah neuroglia yang ada di kornu dorsalis kanan. Data dianalisa menggunakan teknik One way Anova dan Uji T berpasangan. Hasil : Terdapat pengaruh cedera nervus ischiadicus akut terhadap jumlah neuroglia cornu posterior medulla spinalis VT Th 12 & VT L 1 tikus (Rattus norvegicus) karena ada perbedaan antara kelompok kontrol, shame operated, dan trauma terkecuali pada hari ke 3 dengan nilai p 0,06 (>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah neuroglia cornu posterior medulla spinalis VT Th 12 & VT L 1 pasca cedera nervus ischiadicus akut di masing-masing kelompok berdasarkan waktu perlakuan (hari 3-7 & 3-14) terkecuali pada Shame (hari ke 3 hingga 7) dengan nilai p 0,049 (<0,05). Kesimpulan : Jumlah neuroglia pada VT Th 12 dan L1 akan meningkat bila mengalami cedera saraf perifer di nervus ischiadicus yang berhubungan dengan VT Th 12 dan L1. Waktu mulai terjadinya peningkatan jumlah neuroglia yaitu pada hari 3 namun mulai hari ke 7 pasca trauma hingga hari ke 14 jumlah neuroglia berangsur-angsur menurun namun tidak signifikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectNeurogliaen_US
dc.subjectKornu dorsalisen_US
dc.subjectMedulla Spinalisen_US
dc.subjectCedera nervus ischiadicus akuten_US
dc.titlePengaruh Cedera Nervus Ischiadicus Akut Terhadap Jumlah Neuroglia Kornu Posterior Medulla Spinalis Vt Th 12-Vt L 1 Tikus (Rattus Norvegicus)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM11711155


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record