Efek Pemberian Kombinasi Kuersetin Dan Omega-3 Terhadap Kadar Trigliserida Pada Tikus Wistar Jantan Yang Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Tidak Terkontrol
Abstract
Resistensi insulin yang terjadi pada Diabetes Melitus (DM) tipe
2 mengakibatkan terjadinya peningkatan glukosa yang selanjutnya diikuti oleh
peningkatan kadar berbagai lipid dalam darah, salah satunya adalah trigliserida.
Peningkatan kadar trgiliserida dalam darah dapat mengakibatkan terjadinya
berbagai komplikasi pada penyakit DM. Salah satu senyawa yang diketahui dapat
memperbaiki profil lipid darah adalah kuersetin. Kuersetin dapat menjadi
antioksidan eksogen bagi tubuh dan mampu menurunkan kadar trigliserida dalam
darah. Omega-3 merupakan asam lemak poli tak jenuh yang banyak dijumpai pada
minyak ikan. Omega-3 diketahui memiliki peran antitrombotik, antiinflamasi dan
antikolesterogenik sehingga pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3 pada DM
tipe 2 tidak terkontrol diharapkan mampu menurunkan peningkatan kadar
trigliserida dalam darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian terapi
kombinasi kuersetin dan omega-3 terhadap kadar trigliserida pada tikus DM tipe 2
tidak terkontrol.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan
pretest-posttest with control group design. Sampel terdiri dari 24 tikus wistar jantan
berusia 12-16 minggu dengan rentang berat badan 244-336 gram. Sample dibagi
menjadi 6 kelompok perlakuan secara acak. Kelompok pertama (K1) merupakan
kelompok kontrol yaitu tikus sehat yang diberi plasebo larutan Na-CMC. Kelompok
kedua (K2) merupakan kelompok tikus DM tipe 2 yang diberi plasebo larutan Na CMC. Kelompok ketiga (K3) merupakan kelompok tikus DM tipe 2 yang diberi
glibenklamid 5 mg/kgBB/hari. Kelompok keempat (K4) merupakan kelompok
tikus DM tipe 2 yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB/hari. Kelompok kelima (K5)
merupakan kelompok tikus DM tipe 2 yang diberi omega-3 100 mg/kgBB/hari.
Kelompok keenam merupakan kelompok tikus DM tipe 2 yang diberi kuersetin 20
mg/kgBB/hari dan omega-3 100 mg/kgBB/hari (K6). Perlakuan terhadap tikus
diberikan selama 4 minggu secara peroral.
Hasil: Hasil uji t-test berpasangan masing-masing kelompok menunjukkan bahwa
K3, K4, K5 dan K6 mengalami penurunan kadar trigliserida yang signifikan (p
value < 0,05). Uji One Way ANOVA delta kadar trigliserida menunjukan terdapat
perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi
kuersetin dan omega-3 menurunkan kadar trigliserida pada tikus DM tipe 2 tidak
terkontrol berbeda secara bermakna dengan tanpa kombinasi dan plasebo (p<0,05).
Kombinasi kuersetin dan omega-3 menurunkan kadar trigliserida pada tikus DM
tipe 2 tidak terkontrol tidak berbeda secara bermakna dengan glibenklamid
(p>0,05).
Collections
- Medical Education [2284]