Efek Pemberian Kombinasi Kuersetin Dan Omega-3 Terhadap Kadar High Density Lipoprotein (Hdl) Pada Tikus Wistar Jantan Yang enderita Diabetes Melitus Tipe 2
Date
2015-01-26Author
dr. Asri Hendrawati, M. Sc,
Devi, Nadia Lakshita Anindya
Metadata
Show full item recordAbstract
Resistensi insulin yang terjadi pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2 mengakibatkan terjadinya dislipidemia. Dislipidemia mempengaruhi profil lipid salah satunya adalah penurunan kadar kolesterol HDL yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Kuersetin merupakan antioksidan eksogen yang mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL. Omega-3 merupakan asam lemak poli tak jenuh yang berperan sebagai antitrombotik, antiinflamasi dan antikolesterogenik sehingga pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3 pada penderita DM diharapkan mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menghambat komplikasi kardiovaskular.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian terapi kombinasi kuersetin dan omega-3 terhadap kadar HDL pada tikus DM tipe 2.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan pretest-posttest with control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok pertama merupakan kelompok tikus sehat yang diberi plasebo larutan Na-CMC (K1). Kelompok kedua merupakan kelompok tikus DM yang diberi plasebo (K2). Kelompok ketiga merupakan kelompok tikus DM yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB/hari (K3). Kelompok keempat merupakan kelompok tikus DM yang diberi omega-3 100 mg/kgBB/hari (K4). Kelompok kelima merupakan kelompok tikus DM yang diberi kuersetin 5 mg/kgBB/hari dan omega-3 25 mg/kgBB/hari (K5). Kelompok keenam merupakan kelompok tikus DM yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB/hari dan omega-3 100 mg/kgBB/hari (K6). Kelompok ketujuh merupakan kelompok tikus DM yang diberi kuersetin 80 mg/kgBB/hari dan omega-3 400 mg/kgBB/hari (K7).
Hasil: Terdapat peningkatan kadar kolesterol HDL yang bermakna pada kelompok tikus yang diberikan kombinasi kuersetin dan omega-3 (p value < 0,05). Hasil uji t-test berpasangan pada data pre-test dan post-test masing-masing kelompok menunjukkan bahwa kelompok yang diberi perlakuan kombinasi kuersetin dan omega-3 dengan dosis tertinggi (K7) mengalami peningkatan kadar kolesterol HDL yang paling tinggi (p value < 0,05).
Kesimpulan: Kombinasi kuersetin dan omega-3 dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL lebih baik secara bermakna dibandingkan dengan pemberian tanpa kombinasi maupun plasebo. Kombinasi dosis kuersetin sebesar 80 mg/kgBB/hari dan omega-3 sebesar 400 mg/kgBB/hari lebih baik secara bermakna daripada dosis yang lebih kecil.
Collections
- Medical Education [2284]