PENGELOMPOKKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BANTEN MENURUT INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN FUZZY C-MEANS DAN K-MEDOIDS (Studi Kasus: Indikator Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2012 - 2015)
Abstract
Tujuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk
mensejahterakan rakyatnya. Salah satu alat ukur untuk mengukur keberhasilan
pembangunan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM dibangun
dengan tiga dimensi, dimensi kesehatan yang diwakili indikator angka harapan
hidup, dimensi pendidikan diwakili indikator harapan lama sekolah dan rata-rata
lama sekolah, dan dimensi standar hidup layak diwakili pengeluaran per kapita.
Tinggi rendahnya IPM tidak lepas dari peran pemerintah, termasuk Provinsi
Banten. IPM Provinsi Banten mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai
tahun 2012 – 2015. Namun peningkatan IPM Provinsi Banten tersebut tidak
diikuti oleh pemerataan pembangunan di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
Banten. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelompokkan Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten menurut indikator-indikator IPM. Pada penelitian ini
menggunakan dua metode pengelompokkan yakni Fuzzy C-Means (FCM) dan KMedoids.
Pengelompokkan dilakukan selama tahun 2012-2015. Tujuannya untuk
melihat pergerakkan anggota cluster yang terbentuk tiap tahunnya. Jumlah cluster
pada penelitian ini sebanyak 4 cluster. Hasil penelitian ini adalah terdapat
perubahan nomor cluster dalam metode FCM, sedangkan pada metode K-Medoids
tidak terdapat perubahan baik nomor cluster maupun pergerakkan anggota cluster.
Kedua metode memiliki hasil clustering yang sama. Kabupaten Lebak dan
Kabupaten Pandeglang berada di-cluster yang sama. Kabupaten Serang menjadi
anggota cluster sendiri. Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Serang
berada di cluster yang sama. Cluster terakhir beranggotakan Kota Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan.
Collections
- Statistics [900]