dc.description.abstract | Kotamadya Samarinda memiliki potensi sebagai kota orda pertama untuk regional
karena merupakan pusat pemerintah ibukota propinsi Kalimantan Timur, pusat
perdagangan, pusat perniagaan , pusat industri dan pusat pendidikan, yang melayani
seluruh wilayah kalimantan timur. Pertumbuhan kotamadya Samarinda didominasi oleh
sektor minyak dan gas bumi serta batu bara dengan kontribusi 45%. Dikarenakan sektor
sumber daya alam tersebut dirasa sangat merugikan bagi pemerintah dan masyarakat
antara lain: - Daerah yang digunakan untuk penambangan akan rusak dan terlantar dan akan
habis. _ Tidak memberikan peningkatan pendapatan yang berarti bagi masyarakat di 42
desa yang ada di kotamadya Samarinda.
Maka pemerintah daerah akan menetapkan pembangunan ekonomi dengan
menggabungkan agrobisnis.
Di Kotamadya Samarinda perkembangan Agrobisnis mengatasi hambatan baik
dari pendidikan dan pelatihan maupun dan segi pemasaran /promosi, pada pendidikan,
Agrikultur dan pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemda Kaltim maupun pemda
lain dirasa kurang untuk saran maupun sarannya. Yang dikarenakan oleh beberapa faktor
baik dari Sumber daya Manusia maupun waktu. Sedangkan pada bidang pemasaran
mengalami hambatan di karenakan oleh adanya pemasaran yang dilakukan pada lokasi
yang berjauhan menyebar di wilayah Samarinda sekarang tidak efektif untuk
memperkenalkan keunggulan masing-masing sub pertanian.
Pada perencanaan sarana promosi dan pelatihan Agrikultur di Kodya Samarinda
berdasar pada analisis karaktenstik kegiatan dari promosi dan pelatihan agrikultur
tersebut Pada masing-masing kegiatan tersebut memiliki kegiatan yang sama yaitu
indoor dan out door. Dengan adanya kegiatan tersebut, maka dibutuhkan suatu pengolahan
yang baik pada ruang luar maupun ruang dalam untuk mewadahi kegiatan yang berbeda
pada penggabungan kegiatan promosi dan pelatihan.
Konsep yang digunakan pada perencanaan pusat promosi dan pelatihan tersebut
adalah dengan pertimbangan pengolahan yang baik yang dalam maupun ruang luar
sebagai perwujudan suatu integrasi antar kegiatan indoor dan outdoor. Untuk mewujudkan
konsep tersebut dilakukan hal-hal dalam perencanaan tersebut antara lain: menggunakan
suatu keterbukaan pada pengolahan ruang dalam dan ruang luar dan suatu pendekatan
dengan alam baik dari bentuk, penggunaan bahan pada unsur suatu ruangan. | en_US |