HUBUNGAN ANTARA BURNOUT DAN KETERIKATAN KERJA PADA PRAMUGARI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara burnout dan
keterikatan kerja pada pramugari. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
ada hubungan negatif antara burnout dan keterikatan kerja pada pramugari di
Indonesia. Responden pada penelitian ini melibatkan 56 orang pramugari dengan
minimal 3 bulan bekerja. Penelitian ini menggunakan skala keterikatan kerja yang
dikembangkan oleh peneliti dengan aspek-aspek keterikatan kerja dari Bakker dan
Shaufeli (Bakker & Leiter, 2010) yang kemudian dimodifikasi dari skala Ambarito
(2014). Adapun skala burnout mengacu pada aspek burnout yang dikemukakan oleh
Maslach, Schaufeli dan Leiter (2001) yang kemudian dimodifikasi dari skala Saputri
(2016). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
correlation product moment pearson dengan bantuan program komputer untuk
analisis statistik yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0 for
Windows. Hasil analisis data koefisien korelasi antara keterikatan kerja dan burnout
adalah menunjukkan nilai r = 0,427 dan p = 0.001 (p < 0,05). Hal ini menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara burnout dan keterikatan kerja.
Hubungan tersebut memiliki arah negatif, yang berarti bahwa semakin rendah skor
burnout maka semakin tinggi skor keterikatan kerja.
Collections
- Psychology [2173]