Evaluasi Tingkat Kerusakan Perkerasan Lentur pada Ruas Jalan K.H. Ahmad Dahlan Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Umumnya perkerasan jalan di Indonesia menggunakan bahan pengikat aspal
dengan tipe gradasi rapat, sehingga menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air
dan tahan lama. Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Daerah Istimewa Yogyakarta
menggunakan sistem perkerasan lentur yang kondisinya kurang stabil karena
kerusakan berupa bleeding dan keriting.
Penelitian ini berusaha mencari penyebab terjadinya kerusakan pada ruas
jalan tersebut dengan penelitian lapangan dan laboratorium serta dengan
menggunakan data-data sekunder dari instansi yang terkait. Penelitian laboratorium
yang dilakukan di Balai Pengujian dan Peralatan DPU Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yaitu: pemeriksaan ekstraksi beton aspal, analisa saringan, pemeriksaan
kepadatan beton aspal dan pemeriksaan berat jenis agregat kasar. Sedangkan
penelitian di lapangan yaitu: pemeriksaan CBR lapangan lapis pondasi atas dan lapis
pondasi bawah serta pemeriksaan CBR lapangan subgrade dengan DCP.
Penelitian di laboratorium diperoleh kadar aspal ekstraksi adalah 8,144 %,
gradasi agregat sesuai dengan spesiflkasi ATBL, kepadatan beton aspal sebesar 2,365
dan berat jenis agregat kasar adalah 2,68 gr/cm³. Sedangkan dari penelitian lapangan
diperoleh CBR lapis pondasi atas adalah 81,333%, CBR lapis pondasi bawah sebesar
52,7775% dan CBR tanah dasar sebesar 11,1%.
Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium dan di lapangan maka dapat
disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tersebut adalah bleeding
disertai dengan sliding yang disebabkan oleh kadar aspal berlebih pada perkerasan
dan bersama-sama dengan agregat halus hasil degradasi naik kepermukaan. Selain
bleeding disertai sliding ruas jalan tersebut juga mengalami kerusakan berupa keriting
yang disebabkan oleh pengausan lapisan HRS yang tidak merata sepanjang jalan.
Collections
- Civil Engineering [4187]