Show simple item record

dc.contributor.authorPrayogo, Andrianto
dc.date.accessioned2017-03-16T03:47:55Z
dc.date.available2017-03-16T03:47:55Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2727
dc.description.abstractPusat perbelanjaan sebagai fasilitas komersial di perkotaan dalam perkembangannya memberikan peran sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang banyak dikunjungi banyak orang. Dalam perkembangannya pusat perbelanjaan tidak hanya semata dijadikan sebagai tempat transaksi perdagangan, tetapi telah berkembang menjadi tempat yang atraktif dan rekreatif untuk dikunjungi konsumen. Keberadaan pusat perbelanjaan yang terancang terletak di daerah tepian sungai Kapuas Pontianak dan bersebrangan dengan objek wisata Tugu Khatulistiwa, di harapkan dapat mengakomodasi fenomena tersebut, sehingga interaksi antar keduanya tetap dipertahankan dengan cara pengaturan tata ruang dalam dan luar yang saling berinteraksi. Dari hasil identifikasi dan analisis, diperoleh hasil yaitu bentuk yang mencerminkan interaksi dan suasana atraktif dan rekreatif adalah dengan memodifikasi komposisi bentuk dasar segiempat dengan prinsip penyusunan yang didasarkan pada sumbu (Tugu Khatulistiwa) dalam menciptakan interaksi dan hirarki. Prinsip tersebut didukung pula oleh prinsip-prinsip Bangunan Tepian Air seperti Openspace, Orientasi dan interaksi. Berangkat dari unsur pembentuk suasana atraktif dan rekreatif yaitu : bentuk yang dinamis, skala ruang, yaitu menggunakan skala normal pada ruang yang mempunyai sifat gembira dan membutuhkan keleluasaan dalam pergerakan, yaitu pada lobby, unit pertokoan arena permainan dan rekreasi. Sedangkan skala intim digunakan pada ruang pengelola karena mempunyai sifat formal, tenang, dan membutuhkan konsentrasi. Untuk sirkulasi yang dapat menciptakan suasana atraktif dan rekreatif adalah sirkulasi yang dinamis atau tidak monoton seperti adanya perubahan bentuk ruang sirkulasi, perubahan bentuk ruang yang dihubungkan antara ruang dalam dan ruang luar, perubahan ketinggian lantai dan perubahan ketinggian plafond. Kemudian organisasi ruang yang mencerminkan suasana atraktif dan rekreatif adalah organisasi cluster karena mempunyai karakter ketidakteraturan bentuk serta mempunyai orientasi leluasa ke segala arah. Sedangkan warna yang dapat memberikan suasana atraktif dan rekreatif adalah warna yang mempunyai kesan hangat dan menarik (jingga/kuning). Sedangkan orientasi bangunan diarahkan ke Sungai Kapuas yang penerapannya didasarkan kepada prinsip perancangan bangunan tepian air.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Perbelanjaanen_US
dc.subjectFasilitas Wisata Tirtaen_US
dc.subjectPontianaken_US
dc.subjectTata Ruangen_US
dc.subjectWadah Atraktif dan Rekreatifen_US
dc.subjectPrinsip Perancanganen_US
dc.subjectBangunan Tepian Airen_US
dc.titlePusat Perbelanjaan dan Fasilitas Wisata Tirta di Pontianak: Penerapan pada Tata Ruang sebagai Wadah yang Atraktif dan Rekreatif Berdasarkan Prinsip Perancangan Bangunan Tepian Airen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record