Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Sunarto., M.kes
dc.contributor.authorWibisono, Mohammad Helmi
dc.date.accessioned2021-02-23T00:58:50Z
dc.date.available2021-02-23T00:58:50Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27213
dc.description.abstractProgram kesehatan masyarakat merupakan salah satu ujung tombak dalam dunia kesehatan dunia saat ini. Dengan beragamnya pola menjaga kesehatan, maka beragam pula cara untuk menjadi sehat. Swamedikasi merupakan salah satunya. Metode pengobatan sendiri ini telah lama dikenal oleh masyarakat di dunia. Tidak susah untuk menerapkan perilaku swamedikasi. Orang yang tinggal di desa juga banyak yang mengerti perilaku ini. Dengan semakin banyaknya jenis pengobatan saat ini, menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana perilaku swamedikasi masyarakat terhadap demam pada anak yang khusus memilih lokasi di sekitaran kampus Universitas Islam Indonesia. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana perilaku swamedikasi pada masyarakat. Khususnya tentang bagaimana pola swamedikasi dalam keluarga, masyarakat dan demam pada anak di dusun sekitar wilayah kampus Universitas Islam Indonesia. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan case study dan populasi dipilih dengan metode purposive sampling. Narasumber pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Analisis informasi berupa data yang berhasil dikumpulkan dan observasi. Analisis informasi berupa data yang berhasil dikumpulkan menggunakan analisis secara kualitatif sesuai dengan rancangan penelitian. Untuk validasi data dalam penelitian ini, maka dilakukan evaluasi dengan metode triangulasi. Hasil: Perilaku masyarakat terhadap swamedikasi adalah dengan mengamati apakah perlu sakitnya diobati sendiri atau tidak. Dalam keluarga terkadang diobati sendiri, dengan obat yang didapat dari apotek dan warung. Untuk anak yang demam diberikan obat berjenis paracetamol dan di kompres. Obat didapatkan langsung dari apotek dengan membaca jelas petunjuk dosis obat. Responden tidak mengetahui isi dari obat obatan. Responden mendapatkan informasi jenis obat dari iklan televisi dan dari orang tua. Sementara perilaku masyarakat disebutkan bahwa pengobatan mandiri masih jadi andalan sebelum berobat ke tenaga medis setempat. xiii Kesimpulan: Dalam pengobatan keluarga dilakukan pengobatan mandiri dengan obat apotek dan warung. Demam pada anak akan diberikan kompres dan obat paracetamol yang dibeli langsung di apotek dan warung. Dosis obat dan cara pakai diketahui dari bungkus obat. Masyarakat sekitar masih menggunakan metode swamedikasi dari pada harus langsung berobat ke dokter.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMasyarakat.en_US
dc.subjectDemam anaken_US
dc.subjectSwamedikasien_US
dc.subjectPerilakuen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.titleAnalisis Perilaku Swamedikasi Masyarakat Terhadap Demam Pada Anak Di Dusun Sekitar Kampus Universitas Islam Indonesia (Suatu Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Case Study Di Dusun Sekitar Kampus Universitas Islam Indonesia)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711073


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record