| dc.description.abstract | Sektor property merupakan sector yang paling padat modal dan memerlukan pendanaan yang cukup besar dalam jangka panjang. Jawa Tengah merupakan salah satu propinsi yang cukup berkembang di Indonesia. Investasi property di Jawa Tengah cukup
"' berkembang , karena dari tahun ke tahun mengalami kenaika •tetapi investasi property di Jawa Tengah masih sedikit dibanding dengan investasi disektor manufaktur.,agar pertumbuhannya seimbang, dengan investasi sector yang lain diperlukan pengembangan pembangunan disektor property. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menganalisis dengan menggunakan variabel-vatjabel yang dianggap mendukung.yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga riil, PDRB riil, dan variable dummy {krisis moneter). Variable variabel tersebut semua signifikan terhadap variable independend yaitu investasi sector property. apabila keadaan perekonomian memburuk, maka inflasi akan semakin tinggi dan investasi akan berpengaruh. Demikian juga dengan PDRB riil dan variable dummy (krisis). Hal ini mungkin disebabkan karena peningkatan pendapatan regional yang tinggi tidak disertai dengan meningkatnya permintaan akan tanah dan perumahan. Oleh karena itu, pemerintah harus berhati-hati dalam mempengaruhi fluktuasi suku bunga yang terjadi. Penurunan suku bunga diharapkan akan mempengaruhi suku bunga, deposito dan juga suku bunga kredit agar dapat meningkatkan/ mengembangkan sector riil lewat kegiatan investasi, merupakan dilema bagi otoritas moneter. | en_US |
