Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PD
dc.contributor.authorRahmawati, Lika Putri
dc.date.accessioned2021-02-09T03:01:34Z
dc.date.available2021-02-09T03:01:34Z
dc.date.issued2011-01-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26998
dc.description.abstractAsma adalah penyakit kronik yang sering dijumpai di masyarakat sehingga perlu menjadi perhatian. Data dari WHO report 2001, asma termasuk dalam 5 penyakit paru utama yang merupakan penyebab dari 17,4% kematian dunia, kematian akibat asma sebesar 0,3%. Penyebab asma belum diketahui secara pasti, sehingga pengobatan sampai saat ini baru tahap mengendalikan gejala saja. Prevalensi asma bronkial di Yogyakarta cukup tinggi, di RSUD Sleman tahun 2009 jumlah kasus asma menempati urutan ke 7. Berdasarkan hal itu diperlukan penelitian lebih lanjut antara lain penelitian mengenai karakteristik pasien asma bronkial, agar hasilnya dapat digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik penderita asma bronkial dewasa di rawat inap RSUD Sleman tahun 2009. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif non eksperimental dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien asma bronkial di RSUD Sleman, Yogyakarta. Sampel penelitian adalah semua pasien rawat inap dengan diagnosis asma bronkial yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tahun 2009. Pengolahan data akan menggunakan SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version dan hasil data akan ditampilkan dalam tabel dan diagram lingkaran. Hasil : Pasien rawat inap dengan diagnosis asma bronkial yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebesar 61 orang. Total pasien perempuan (55,74%) lebih banyak dibandingkan dengan total pasien laki-laki (44,26%). Pasien yang paling banyak adalah pada usia 40-59 tahun dengan jumlah total 32 pasien (53%). Berdasarkan jenis pekerjaan yang paling banyak adalah IRT yaitu sebesar 22 pasien (36,07%). Pengobatan yang paling banyak digunakan adalah kombinasi agonis β-2 kerja singkat dan kortikosteroid yaitu sebesar 13 pasien (21,31%). Simpulan : Prevalensi asma dewasa paling banyak pada usia 40-59 tahun (52,46%), jenis kelamin perempuan (55,74%), pekerjaan IRT 36,07%, dan pengobatan kombinasi agonis β 2 kerja singkat dan kortikosteroid sistemik 21, 31%. Riwayat keluarga asma dan riwayat atopi tidak dapat disimpulkan karena data yang tidak ada sebesar (47,54%).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectrawat inap RSUD Slemanen_US
dc.subjectkarakteristiken_US
dc.subjectAsma bronkial dewasaen_US
dc.titleKarakteristik Pasien Asma Bronkial Dewasa Yang Menjalani Rawat Inap Di RSUD Sleman Tahun 2009en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM07711079


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record