Uji Kelarutan Batu Ginjal Kalsium Pada Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Secara In Vitro
Abstract
Penyakit batu ginjal banyak dijumpai di masyarakat. Untuk mengatasi
penyakit batu ginjal digunakan berbagai macam metode yaitu penggunaan
ultravibrasi, tindakan operasi, dan penggunaan obat-obatan yang dapat meluruhkan
batu ginjal. Buah belimbing wuluh adalah salah satu buah yang digunakan secara
tradisional untuk peluruh kencing, menurunkan tekanan darah, peluruh dahak, dan
menurunkan panas.
Kandungan senyawa aktif buah belimbing wuluh antara lain asam sitrat,
kalium, flavonoid, dan saponin. Asam sitrat dalam buah belimbing wuluh diduga
mempunyai efek melarutkan batu ginjal kalsium. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kemampuan buah belimbing wuluh dalam melarutkan batu ginjal
kalsium secara in vitro. Pemeriksaan kandungan asam sitrat dalam ekstrak air buah
belimbing wuluh dilakukan dengan metode High Performance Liquid
Chromatography (HPLC). Batu ginjal yang digunakan dalam penelitian ini dianalisis
kualitatif secara Spektrofotometri Inframerah untuk menentukan bahwa batu ginjal
tersebut adalah batu ginjal kalsium. Setiap 100 mg serbuk batu ginjal, masing-masing
direndam selama 4jam dalam 10 ml ekstrak buah belimbing wuluh dengan berbagai
konsentrasi, yaitu 4, 6, 8, dan 10%, kemudian disaring. Untuk menentukan kadar
kalsium yang terlarut dalam ekstrak buah belimbing wuluh, dianalisis secara
Spektrofotometri Serapan Atom. Dari hasil analisis, diketahui kadar kalsium dalam
ekstrak 4, 6, 8, dan 10% berturut-turut (dalam ppm) adalah 52,182; 55,166; 63,303;
dan 68,864. Dari data yang diperoleh dianalisis dengan metode statistik Anava satu
arah. Hasilnya menunjukkan perbedaan kadar ekstrak berpengaruh secara signifikan
pada jumlah kalsium terlarut.
Collections
- Pharmacy [1444]