Show simple item record

dc.contributor.advisordrg. Punik Mumpuni Wijayanti, M.kes,
dc.contributor.authorAdiyati, R. Sabrina
dc.date.accessioned2021-01-26T00:42:57Z
dc.date.available2021-01-26T00:42:57Z
dc.date.issued2014-09-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26739
dc.description.abstract:Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Pengelolaan dan pengawetan makanan berkolerasi terhadap pemenuh kebutuhan gizi.Problematika mendasar pegelolaan makanan yang dilakukan masyarakat kurang berorintasi terhadap nilai gizi.Industri makanan sebagai penyedia produk makanan sering melakukan tindakan tidak terpuji dan hanya berorientasi terhadap keuntungan.Sehingga sering terjadi penyalahgunaan bahan dalam mengelola makanan. Bayaknya kasus keracunan makanan yang terjadi di masyarakat saat ini, menunjukkan adanya kesalahan dalam pengelolaan bahan makanan Tujuan :Untuk mengetahui pengetahuan, persepsi dan perilaku penjaja jajanan sekolah terhadap penggunaan pengawet makanan di Wilayah Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan case studydan populasi dipilih dengan metode purposive sampling. Narasumber pada penelitian ini adalah penjaja jajanan sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Analisis informasi berupa data yang berhasil dikumpulkan dan observasi.Analisis informasi berupa data yang berhasil dikumpulkan menggunakan analisis secara kualitatif sesuai dengan rancangan penelitian.Untuk validasi data dalam penelitian ini, maka dilakukan evaluasi dengan metode triangulasi. Hasil :Pengetahuan penjaja terhadap jenis jenis pengawet makanan sebagian mengatakan tidak mengetahuinya, sebagian lagi menyebutkan ada beragam jenis jenis pengawet. Sedangkan pengetahuan mengenai pengawet yang ada izin edar maupun tidak mempunyai izin edar narasumber tidak mengetahuinya.Narasumber juga berpendapat mengenai bahaya dari pengawet bisa menyebabkan kanker, tidak baik untuk kesehatan dan berbahaya jika digunakan berlebihan.Dari sisi persepsi penjaja mengatakan boleh di gunakan dan ada yang tidak boleh digunakan.Para narasumber mengatakan tidak menggunakan pengawet dalam jajanan yang dibuatnya. Kesimpulan :Pengetahuan, persepsi dan perilaku pedagang dalam penggunaan bahan pengawet makanan masih terbilang dasar dan masih banyak yang belum diketahui oleh para pedagang. Namun pedagang mengetahui bagaimana efek negatif ataupun bahaya dari penggunaan bahan pengawet makanan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSekolahen_US
dc.subjectMakananen_US
dc.subjectPenjaja jajananen_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.subjectPerilakuen_US
dc.subjectPengetahuanen_US
dc.subject:Pengawet makananen_US
dc.titlePengetahuan, Persepsi Danperilaku Penjaja Jajanan Sekolah Terhadappenggunaanpengawetbuatan (Studi Kasus Penggunaan Pengawet Makanandi Sekolah Dasar Wilayahkecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711086


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record