dc.description.abstract | Setiap industri manufakiur harm menghasilkan produk yang berkualilas.
Teratoma produk yang herhubungan Jangsung dengan keselamatan konsumen. Untuk
menjamin kualitas dan keamanan produk maka perlu adanya analisa dari lahap awal
perancangan produk. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas produk adalah
dengan mengidentifikasi resiko potensial kegagalan dari suatu produk. Metode FMEA
(Failure Mode and Effects Analysis) merupakan analisa priorHas resiko yang hams
dilakukan berdasarkan pada nilai RPN (Risk Priority Number) dengan balas nilai
tertentu. RPN adalah hasil kali antara tingkat keparahan, tingkat kejadian dan tingkal
deteksi kegagalan. Untuk mengidentifikasi potensi moda kegagalan, penyehah
kegagalan serta efek kegagalan yang akan terjadi pada objek penelitian
menggunakan prototype dengan metode FMEA pada tinjauan sistem dan disain. Hasil
penelitian didapalkan heherapa moda kegagalan yang heresiko linggi. I'ada Sistem
dan Disain FMEA potensi moda kegagalan berisiko terlinggi memberikan nilai RPN
sebesar 108. Untuk Sistem FMEA potensi moda kegagalan berisiko terlinggi terjadi
pada komponen poros engsel malras backrest, poros engsel kaki silang dan castor.
Sedangkan untuk Disain FMEA potensi moda kegagalan berisiko terlinggi terjadi
pada komponen poros engsel kaki silang. RPN sebesar 108 tersehiil didapal dari
perkalian antara tingkal keparahan sebesar 9, tingkal kejadian sebesar 3dan tingkal
deteksi sebesar 4. Pada lahap disain, pengujian yang dilakukan idealnya
menggunakan uji simulasi pada lahap awal konsep yang diterapkan pada semua
komponen penyusun produk, agar kegagalan dapat terdeleksi lebih dini sehingga
dihasilkan disain yang kokoh. Untuk menguji keandalan rancangan produk dalam
bentuk prototipe maka dapat dilakukan uji prototipe menggunakan prototipe yang
telah Icngkap bentuk, J'ungsi, serta sudah melalui proses manufakiur yang penuh.
sehingga dihasilkan rancangan produkyang andal. | en_US |