Kejadian Asfiksia Berat Sebagai Faktor Risiko Kesulitan Belajar Di SLB Negeri Pembina Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Kesulitanbelajar (learning disability) merupakankumpulangangguan yang bervariasi, manifestasinyaberupakesulitandalammemperolehdanmenggunakankemampuanmendengar, berbicara, membaca, menulis, berfikirdanberhitung.Kesulitanbelajarmempunyaidasargangguanorganik yang berhubungandengandisfungsisystemsarafpusat. Dan kesulitanbelajardimasukkandalamDisfungsi Minimal Otak(DMO) karenalesinyamemang minimal.Tujuanpenelitian.Untukmengetahuikejadianasfiksiaberat yang merupakansalahsatufactorRisikoterjadinyagangguanperkembanganneurologis yang berpengaruhpadakesulitanbelajarpadasiswa di SLB Negeri Pembina Daerah Istimewa Yogyakarta.Metode.Dalampenelitianmenggunakanpenelitiankasus-kontrol (case-control study).Populasi target adalahsiswa SLB di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang padasaatlahirmengalamiAsfiksiaberat. Besarsampeldalampenelitianinidiambil total besarsampelsebesar 40 anak yang mengalamiasfiksiaberat. Ujihipotesismenggunakanujilinearitas.Hasil.Kemampuanbelajar yang paling banyakditemuipadasiswa SLB Negeri Pembina Yogyakarta jenjang SD adalah yang defektif (keterbelakangan mental) sebanyak 20 orang atau 50%. Sedangkandariujihipotesisdiperolehdenganmenggunakanujilinearitasdiperolehsignifikansisebesar 0,000, sehinggakejadianafiksiaberatterdapathubunganyang linear (berpengaruh) padakesulitanbelajarsiswa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.Simpulan.Kejadianafiksiaberatmerupakanfaktor risikoterjadinyagangguanperkembanganneurologis yang berpengaruhpadakesulitanbelajarpadasiswa di SLB Negeri Pembina Daerah Istimewa Yogyakarta.
Collections
- New Submissions [126]