Uji Efektifitas Krim Doxepin 5% Sebagai Antihistamin Pada Subjek Dengan Hipersensitivitas Terhadap Tungau Debu Rumah
Abstract
Penyakit alergi merupakan penyakit yang umum di masyarakat.
Adanya peningkatan prevalensi penyakit ini menyebabkan makin berkembangnya
penelitian untuk mencari obat yang efektif dalam mengatasi penyakit tersebut.
Histamin merupakan salah satu faktor yang menimbulkan gejala alergi. Alergen
inhalan yang paling banyak menyebabkan alergi adalah alergen tungau debu
rumah. Efek histamin dapat dihambat dengan obat antihistamin. Antihistamin oral
merupakan obat alergi yang sudah dikenal dalam masyarakat, namun obat ini
memiliki efek samping sistemik seperti mengantuk. Antihistamin topikal mulai
digunakan untuk menghindari efek samping tersebut. Krim doxepin merupakan
salah satu contoh obat antihistamin topikal.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas krim doxepin
dalam mengurangi gejala alergi pada subjek dengan hipersensitivitas tungau debu
rumah.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan
desain paralel, dan kontrol placebo. Dalam penelitian ini dilakukan tes tusuk kulit
menggunakan alergen TDR setelah dilakukan intervensi pada lengan depan
bagian bawah yaitu pemberian krim doxepin 5% (kelompok ekperimen) dan krim
placebo (kelompok kontrol) selama 30 menit. Interpretasi hasil berupa
pengukuran luas dan rerata diameter urtika pada titik yang diberi alergen TDR dan
sebelumnya diolesi krim doxepin 5% ataupun krim placebo dibandingkan dengan
luas dan rerata diameter urtika pada titik yang hanya diberi alergen TDR pada
masing – masing kelompok.
Hasil : Pengukuran rerata diameter urtika menunjukkan bahwa dari 40 subjek
penelitian, pemberian krim doxepin 5% satu kali aplikasi selama 30 menit hanya
efektif pada 10 orang dan tidak efektif pada 30 orang. Sedangkan hasil
perhitungan luas daerah urtika didapatkan pemberian krim doxepin 5% satu kali
aplikasi selama 30 menit efektif terhadap 22 orang dan tidak efektif pada 18 orang
sisanya. Hasil uji chi-square rerata diameter urtika dan luas urtika ,didapatkan
p=0.592 dan p=0.012. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara
pemberian krim doxepin 5% satu kali aplikasi selama 30 menit terhadap hasil tes
xiv
tusuk kulit dengan alergen TDR pada parameter rerata diameter urtika. Namun,
terdapat hubungan bermakna pada parameter luas daerah urtika.
Kesimpulan : Krim doxepin 5% efektif sebagai antihistamin pada sebagian besar
subjek dengan hipersensitivitas TDR dan terdapat hubungan bermakna antara
pemberian krim doxepin satu kali aplikasi selama 30 menit dengan hasil tes tusuk
kulit berdasar parameter luas urtika.
Collections
- Medical Education [2313]