Profil Obesitas Balita Pada Taman Kanak-Kanak Di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Abstract
Obesitas merupakan keadaan patologis. Obesitas dapat mulai terjadi pada saat
balita. Di Yogyakarta, prevalensi anak obesitas pra sekolah dan SD mencapai 9,7%.
Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui profil obesitas balita pada TK di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta tahun 2011, mengetahui prevalensi obesitas, persebaran obesitas
berdasarkan umur, persebaran obesitas berdasarkan faktor genetik, persebaran obesitas balita
berdasarkan faktor ekstrinsik.
Metode. Merupakan studi deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah
balita di Taman Kanak- kanak yang terdiagnosis obesitas di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta tahun 2011. Sampel yang digunakan yaitu balita yang sesuai dengan kriteria obesitas
dan memenuhi beberapa kriteria selama waktu yang ditentukan tahun 2011. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan diagram. Untuk kriteria obesitas digunakan z-score dengan BB/TB >+3SD.
Hasil. 1) dari 983 balita terdapat 37 kasus balita obesitas selama rentang waktu tahun 2011
dengan prevalensi 3,76%, 2) Didapatkan 17 balita (45,95%) perempuan yang mengalami
obesitas dan 20 balita (54,05%) laki- laki yang obesitas, 3) Balita yang paling banyak terdeteksi
obesitas yaitu usia 49 bulan – 59 bulan sejumlah 32 balita (86,49%), 4) Mayoritas status
ekonomi orang tua pasien ≥ Rp 808.000,- (UMP/UMR) sejumlah 35 orang (94,59%), 5) Faktor
genetik dari penelitian ditemukan paling banyak orang tua balita tidak mengalami obesitas,
sejumlah 32 balita (86,49%), 6) Berdasarkan aktifitas fisik menonton TV didapatkan paling
banyak balita dengan frekuensi sedang yaitu 18 balita (48,65%), 7) Menurut sering tidaknya
berolahraga, pada sebagian besar balita berfrekuensi sedang yaitu 35 balita (94,60%), 8) Dari
aktifitas fisik di luar rumah paling banyak balita dengan frekuensi sedang sejumlah 20 balita
(54,05%), 9) Paling banyak ditemukan anak ke sekolah dengan menggunakan kendaraan
bermotor yaitu 34 balita (91,89%), 10) Dilihat dari pola makan, mayoritas balita obesitas makan
dengan frekuensi cukup sebanyak 25 balita (67,57%), 11) Frekuensi pola makan fast food
mayoritas balita banyak mengkonsumsi fast food yaitu berjumlah 26 balita (70,27%), 12) Untuk
frekuensi mengemil pada balita obesitas didapatkan sebagian besar balita sering dalam
mengkonsumsi kudapan yaitu sejumlah 21 balita (56,76%), 13) Menurut jenis cemilan balita
obesitas pada penelitian, didapatkan paling banyak balita memakan makanan jajanan dari warung
yaitu sebanyak 22 balita (59,46%).
Kesimpulan. Terdapat 37 balita obesitas dengan prevalensi 3,76% dengan jenis kelamin
terbanyak pada balita laki- laki. Obesitas banyak terjadi pada usia 49- 59 bulan. Berdasarkan
penghasilan orang tua per bulan di atas rata- rata nilai UMR Propinsi Yogyakarta tahun 2011.
Berdasarkan genetik, mayoritas orang tua tidak terdiagnosis obesitas. Berdasarkan aktifitas fisik
menonton TV, olah raga dan bermain di luar rumah mayoritas balita berfrekuensi sedang. Sarana
transportasi balita ke sekolah didapatkan banyak yang menggunakan kendaraan bermotor. Dari
frekuensi pola makan mayoritas balita berfrekuensi cukup. Dari pola makan fast food mayoritas
berfrekuensi lebih. Dari frekuensi mengemil mayoritas berfrekuensi sering. Dari jenis cemilan
sebagian besar mengkonsumsi jenis cemilan berupa jajanan warung.
Collections
- Medical Education [2418]