Show simple item record

dc.contributor.advisorYunan Najamudin
dc.contributor.authorHany Mulyani
dc.date.accessioned2021-01-18T04:52:16Z
dc.date.available2021-01-18T04:52:16Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/26538
dc.description.abstractKehadiran pasar modal di Indonesia telah memacu activitas perekonomian nasional. Dalam kondisi kebutuhan akan permodaln yang cukup besar, lembaqga ini menambah altematf pilihan sumber dana. Motivasi manajer memecah sahamnya antara lain adalah meningkatkan jumlah pemegang saham, memberikan kesempatan investasi yang berupa peningkatan laba dan kas deviden kas, mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham kepada kisaran yang ditargetkan, serat untuk memperoleh optimal trading range dan akhirnya dapat meningkatkan daya tarink investor untuk memiliki saham tersebut, jadi saham tersebut akan lebih liquid diperdagangkan dan diharapkan dapat meningkatkan nilai sahamdimasadepan. Salah satu alas an bahwapasar bereaksi terhadap stock split adalah stock split mempunyai kandungan informasi. Pasar modal akan efisien jika harga securitas menunjukkan informasi yang relevan. Reaksi setelah pengumuman stock split adalah dengan berubahnya harga saham dan akan memungkinkan adanya abnormal return. Penelitian ini menggunakan semua perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 1998-2000, dan pada saat melakukan stock split tidak melakukan corporate action yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara abnormal return dan trading volume pada periode sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Jangka waktu yang digunakan adalah 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah stock split. Data yang diuji terdistribusi normal dengan sebaran yang relatif sama, sehingga memperkecil penyimpangan sesuai dengan hasil pengujian kolmogorov dimana asymp sign lebih besar dari significant level. Dengan menggunakan parametric t-test dengan ≤5% (t-table=2,0369), hasilnya adalah: (1) tidak ada perbedaan yang significant antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split, ditunjukkan dengan t-test=0,488 < t-table, membuat Ho diterima. (2) tidak ada perbedaan yang significant antara TVA sebelum dan sesudah stock split, ditunjukkan dengan t-test=0,413 < t-table, membuat Ho diterima. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pasar menyerap informasi karena stock split, jadi rata-rata abnormal return setalah stock split akan kembali seperti semula Karena itu, perusahaan go public harus mengantisipasi kondisi pasar sebelum stock split, dengan cara mengasosiasikan stock split di pasar sebelum dengan perusahaan-perusahaan yang akan memperoleh kenaikan pendapatan perusahaan yang besar. Hal ini akan mendorong investor mempunyai anggapan yang positif setelah terjadinyastock split.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalyzes The Influence of Stock Spliten_US
dc.subjectToward Stock Abnormal Return and Stock Trading Volumeen_US
dc.subjectIn Go Public Company Registered At PT. Bursa Efek Jakartaen_US
dc.titleAnalyzes The Influence of Stock Split Toward Stock Abnormal Return and Stock Trading Volume In Go Public Company Registered At PT. Bursa Efek Jakartaen_US
dc.Identifier.NIM99312008


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record