dc.description.abstract | Kehadiran pasar modal di Indonesia telah memacu activitas perekonomian
nasional. Dalam kondisi kebutuhan akan permodaln yang cukup besar, lembaqga
ini menambah altematf pilihan sumber dana. Motivasi manajer memecah
sahamnya antara lain adalah meningkatkan jumlah pemegang saham, memberikan
kesempatan investasi yang berupa peningkatan laba dan kas deviden kas,
mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham kepada kisaran
yang ditargetkan, serat untuk memperoleh optimal trading range dan akhirnya
dapat meningkatkan daya tarink investor untuk memiliki saham tersebut, jadi
saham tersebut akan lebih liquid diperdagangkan dan diharapkan dapat
meningkatkan nilai sahamdimasadepan. Salah satu alas an bahwapasar bereaksi
terhadap stock split adalah stock split mempunyai kandungan informasi. Pasar
modal akan efisien jika harga securitas menunjukkan informasi yang relevan.
Reaksi setelah pengumuman stock split adalah dengan berubahnya harga saham
dan akan memungkinkan adanya abnormal return.
Penelitian ini menggunakan semua perusahaan yang melakukan stock split
pada tahun 1998-2000, dan pada saat melakukan stock split tidak melakukan
corporate action yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan antara abnormal return dan trading volume pada periode sebelum dan
sesudah pengumuman stock split. Jangka waktu yang digunakan adalah 5 hari
sebelum dan 5 hari sesudah stock split.
Data yang diuji terdistribusi normal dengan sebaran yang relatif sama,
sehingga memperkecil penyimpangan sesuai dengan hasil pengujian kolmogorov
dimana asymp sign lebih besar dari significant level. Dengan menggunakan
parametric t-test dengan ≤5% (t-table=2,0369), hasilnya adalah: (1) tidak ada
perbedaan yang significant antara abnormal return sebelum dan sesudah stock
split, ditunjukkan dengan t-test=0,488 < t-table, membuat Ho diterima. (2) tidak
ada perbedaan yang significant antara TVA sebelum dan sesudah stock split,
ditunjukkan dengan t-test=0,413 < t-table, membuat Ho diterima.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pasar menyerap informasi
karena stock split, jadi rata-rata abnormal return setalah stock split akan kembali
seperti semula Karena itu, perusahaan go public harus mengantisipasi kondisi
pasar sebelum stock split, dengan cara mengasosiasikan stock split di pasar
sebelum dengan perusahaan-perusahaan yang akan memperoleh kenaikan
pendapatan perusahaan yang besar. Hal ini akan mendorong investor mempunyai
anggapan yang positif setelah terjadinyastock split. | en_US |