Usulan Preventive Maintenance dan Periodic Inspection Untuk Memi Nimasi Downtime Mesin Kritis (Studi Kasus pada PT. Pura Barutama, Kudus)
Abstract
PT. PURA BARUTAMA unit Offset merupakan grup perusahaan industri
percetakan kertas terbesar di Indonesia. Pada penelitian tugas akhir ini mengangkat
permasalahan yang dihadapi perusahaan dikhususkan pada mesin-mesin yang
digunakan dalam proses produksi, yang mana mesin-mesin tersebut merupakan
fektor yang berperan penting dalam kelancaran kegiatan di perusahaan. Apabila
tcrjadi suatu kerusakan (downtime) pada suatu lini produksi menyebabkan
terganggunya kelancaran kegiatan produksi. Mesin yang menjadi obyek penelitian
adalah mesin-mesin dalam lini produksi kemasan Pepsodent.
Agar dapat mengatasi permasalahan diatas, perlu dibuat usulan untuk
menentukan interval waktu pemeriksaan dan penggantian pencegalian pada mesinmesin
lini produksi tersebut dengan menggunakan kriteria minimasi downtime.
Langkah pertama adalah menentukan mesin yang paling sering mengalami
kerusakan (mesin kritis) berdasarkan downtime mesin-mesin yang diamat selama
periode November 2004 - Oktober 2006, dimana yang termasuk dalam kategori
mesin kritis yaitu mesin cetak Koebau-1. Mesin tersebut dikategorikan kritis karena
raempunyai downtime terbesar yaitu sebesar 25010 menit dengan persentase
downtime 57,54 % dari downtime lini produksi tersebut. Selanjutnya menentukan
komponen dari mesin kritis yang sering mengalami kerusakan, didapatkan
komponen Impression Cylinder dan Plate Cylinder sebagai komponen kritis
berdasarkan downtime sebesar 9425 dan 3780 menit. Kemudian dari data komponen
kritisdilakukan perhitungan Index ofFit dengan metode Least Square Curve Fitting
agar dapat menentukan distribusi yang paling cocok terhadap data data interval
waktu kerusakan dan data waktu perbaikan kedua komponen kritis diatas.
Selanjutnya dilakukan uji Goodness of Fit dengan metode Maximum Likelihood
Estimators agar mendapatkan estimasi parameter dari distribusi terpilih.
Dari perhitungan diatas didapatkan Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean
Time to Repair (MTTR) pada suatu data kerusakan. dimana nilai MTTF dan MTTR
digunakan untuk melakukan perhitungan interval waktu pemeriksaan dan
pencegalian yang meminimasi downtime. Dari hasil pengolahaii data didapat interval
waktu pemeriksaan pada komponen Impression Cylinder adalah selama selang
waktu 180 jam sekali dengan frekuensi sebesar 4 kali sebulan. Interval waktu
pemeriksaan pada komponen Plate Cylinder adalah selama selang waktu 240 jam
sekali dengan frekuensi sebesar 3 kali sebulan. Interval waktu pergantian
pencegahan pada komponen Impression Cylinder adalah selama selang waktu 85771
menit sejak komponen pertama kali beroperasi setelah dilakukan pergantian baru.
Interval waktu pergantian pencegahan padakomponen Plate Cylinder adalah selama
selang waktu 195148 menit sejak komponen pertama kali beroperasi setelah
dilakukan pergantian baru.
Collections
- Industrial Engineering [2220]