dc.description.abstract | Krisis ekonomiyang terjadi di Indonesia sejak 1997 menyebabkan hampir
sehtruh sendi perekonomkm mengalami keruntuhan. Akan tetapi tidak terjadi di
sektor industri mikro, kecil dan menengah. Selain memiliki ketahanan dalam
menghadapi krisis, sektor ini memiliki local content yang tinggi serta mampu
menyerap tenaga kerja Di sisi lain ternyata industri mikro, kecil dan menengah
mengalami beberapa kendala. Salah satunya yaitu masalah permodalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebutuhan jumlah modal kerja
yang dibutuhkan dan biaya produksi untuk kurun waktu ke depan. Selain itujuga,
untuk mencari altematif pengembangan sistem yang dapat dilakukan dan
pemilihanjenis pinjaman yang tepat untukpengambilan kebijakan.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan simulasi sistem dinamis dengan
menggunakan software Powersim Studio Enterprise 2005. Sistem dinamis adalah
tool yang digunakan untuk mempelajari suatu masalah dengan sudut pandang
sistematik, mendekati sebuah sistem dengan menggambarkan interaksi timbal balik
antar komponen sistem nyatanya Oleh karena itu, model dinamis yang dibuat
sangat baik untukmenjelaskan strukturdan kecenderungan perilaku sistem.
Dari simulasi yang Sjalankan selama lima betas tahun didapatkan hasil
yaitu besar biaya produksi untuk tiga tahun pertama dari tahun 2008 - 2010
adalah sebesar Rp. 1.995.200.703,-; Rp. 2.523.913.138,-; Rp. 1.936.559.886,-.
Sedangkanjumlah modal yang dimiliki perusahaan sebesar Rp. 72.991.181,-; Rp.
181.746.293,-; Rp. -124.902.457,-. Desain eksperimen yang dapat dijadikan
altematif yaitu pengembangan 1 dengan rata-rata biaya produksi Rp.
1.795.174.942 dan rata-ratajumlah modal kerja sebesar Rp. 94.844.806,-. Dengan
tingkat pengembalian rata-rata setiap tahun sebesar 46% maka jenis pinjaman
yang paling tepat adalahpinjamanjangka pendek. | en_US |