Hubungan Sulit Tidur (Insomnia) Dengan Tingkat Stres Pada Lanjut Usiadi Kecamatan Turi
Date
2015-12-03Author
Prof. Dr. dr. H. Soewadi MPH., Sp.KJ (K)
Rachman, Sheylla Octavanny
Metadata
Show full item recordAbstract
Sulit tidur (insomnia) merupakan salah satu penyebab terbesar yang dialami oleh lanjut usia. Denganpenuaan,pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakan dari orang-orang yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari dan peningkatan jumlah tidur siang. Sulit tidur/insomnia disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah stres. Stres merupakan bagian di dalam kehidupan manusia sehari-hari, bagi orang yang penyesuaiannya baik maka stresdapat cepat diatasi dan ditanggulangi. Namun bagi orang yang penyesuaian dirinya kurang baik, maka stres merupakan bagian terbesar di dalam kehidupannya sehingga stres dapat menghambat kegiatan sehari-haritermasuk pola tidur.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara sulit tidur (insomnia) dengan tingkat stres pada lanjut usia di Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectionalyang dilakukan pada 95 subjek. Penelitian dilakukan dengan mengambil data primer berupa kuesioner KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatrik Biologik Jakarta-InsomniaRating Scale) untuk menilai sulit tidur (insomnia) dan menggunakan kuesioner The Depression Anxiety Stress 42 (DASS 42) untuk menilai tingkat stres.Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Chi-Square.Hasil: Berdasarkan uji analisis hubungan sulit tidur (insomnia) dengan tingkat stres di Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta menunjukkan hasil signifikan dengan nilai p < 0,05 yaitu didapatkan p = 0,000 (0,000 < 0,05).Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara sulit tidur (insomnia) dengan tingkat stres pada lansia di Kecamatan Turi Sleman Yogyakarta.
Collections
- Medical Education [2284]