Show simple item record

dc.contributor.advisordr.P.LuthfiGhazali H, M.Kes.
dc.contributor.authorRedani, Dinda Tulus
dc.date.accessioned2021-01-05T00:51:40Z
dc.date.available2021-01-05T00:51:40Z
dc.date.issued2014-03-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26265
dc.description.abstractTuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia. Terjadi peningkatan kasus baru pada tuberkulosis anak setiap tahunnya. Peningkatan yang terjadi pada sejumlah kasus disebabkan oleh berbagai faktor resiko yang mempengaruhi.Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis paru anak. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana distribusi dan determinan tuberkulosis paru pada anak di Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun 2012-2013. Metode:Studianalitikyang bersifatobservasionaldenganmenggunakan rancangan penelitian kasus-kontrol (Case-Control). Penentuan subjek penelitian dilakukandengan caraConsecutive Samplingdenganjumlahkasus35responden dankontrol39responden.Untukanalisisdata menggunakanUji Chi-Square Program SPSS Statistics 16. Hasil: 74 sampel terdiri dari 39 laki-laki (52,7%) dan 35 perempuan (47,3%). Distribusi kejadian tuberkulosis paru pada anak untuk kasus dan kontrol tertinggi pada kelompok usia 1-4 tahun (51,3%), jenis kelamin laki-laki (52,7) SMA untuk tingkat pendidikan ibu (52,8%) usia ibu 30-39 tahun (50%) pekerjaan ibu adalah Ibu Rumah Tangga (57,5%) tidak mendapatkan penyuluhan petugas kesehatan ((55,4%) yang memiliki riwayat kontak dengan TB paru dewasa (67%) tidak mengalami kepadatan penghuni rumah (73%) memiliki ventilasi yang tidak memadai (59,5%) skor pengetahuan ibu tinggi (94,6%) tingkat ekonomi tidak miskin (59,4%). Dari hasil analisis data menggunakan uji Chi Squarenilai p lebih dipilih sehingga hasil penelitian ini menujukkan kejadian tuberkulosis paru pada anak memiliki hubungan dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis paru dewasa (p-0,00), ventilasi di dalam rumah (p-0,00), tingkat ekonomi (p-0,41), dan skor pengetahuan ibu (p-0,03) dan tidak memiliki hubungan dengan jenis kelamin (p-0,50) dan kepadatan penghuni rumah (p-0,41). Berdasarkan hasil analisismultivariatyang memiliki riwayat kontak dengan tuberkulosis paru dewasa adalah faktoryangpaling berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis pada anak (p0,001). Kesimpulan:Adanya riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis paru dewasa, ventilasi di dalam rumah yang tidak memadai , tingkat ekonomi miskin, dan skor pengetahuan ibu terdapat hubungan dan memiliki peluang terhadap kejadian tuberkulosis paru pada anak di kabupaten Sleman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subject, CaseControlConsecutive Samplingen_US
dc.subjectdistribusi dan determinanen_US
dc.subjecttuberkulosis paru anaken_US
dc.titleDistribusi Dan Determinan Tuberkulosis Paru Pada Anak Di Kabupaten Sleman Tahun 2012-2013en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711170


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record