Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Soeroyo Machfudz, MPH.,Sp.A (K)
dc.contributor.authorRatnaputri, Setyowati Dita 10711165
dc.contributor.authorRatnaputri, Setyowati Dita
dc.date.accessioned2021-01-05T00:44:43Z
dc.date.available2021-01-05T00:44:43Z
dc.date.issued2012-11-12
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/26264
dc.description.abstractObesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak di dalam tubuh yang berlebihan, keadaan ini disebabkan oleh berbagai macam hal berhubungan dengan ketidak-seimbangan antara energi yang masuk ( kalori yang didapatkan dari makanan) dan energi yang keluar (kalori yang digunakan dalam metabolisme basal dan aktivitas fisik). Obesitas sendiri sebetulnya merupakan masalah gizi yang sering kita jumpai, dan memiliki potensi yang tinggi mengakibatkan gangguan kesehatan akibat berbagai komplikasi. Belum banyaknya penelitian mengenai factor resiko obesitas pada muri Sekolah Dasar membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian, karena pada masa adiposity rebound adalah masa dimana lemak tubuh paling sedikit dan belum dipengaruhi oleh sistem endokrin pada usia 6 tahun, dan penimbunan sel lemak akan meningkat kembali (rebound) dimana usia mulai rebound sangat menetukan untuk terjadinya obesitas yang menetap. Tujuan : Mengetahui faktor risiko pada murid Sekolah Dasar kelas 3 – 4 di SD Negeri No. 68 Jogosuran Surakarta Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara cross sectional karena variable independen (faktor-faktor risiko) dan variable dependen (obesitas) diukur dalam waktu yang sama. Hasil : Prevalensi anak SD kelas 3 – 4 di SD Negeri No. 68 Jogosuran Surakarta sebesar 45 %. Proporsi anak obesitas lebih banyak pada anak perempuan disbanding anak laki-laki dan terjadi pada anak dengan berat badan lahir tidak normal ( BBLR/ lebih ), namun tidak terdapat hubungan yang viii signifikan antara jenis kelamin dengan status gizi obesitas anak. Ayah dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi cenderung memiliki anak yang obesitas. Lebih dari separuh anak yang obesitas berasal dari keluarga dengan penghasilan diatas 2 juta per bulan ( P = 0,028 ). Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT ayah dengan status gizi obesitas anak ( P = 0,000 ). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi obesitas anak, namun pemberian susu formula dan pemberian makanan padat ( biskuit bayi ) mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi obesitas anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi dengan status gzi obesitas anak ( P = 0,020 ), demikian pula konsumsi camilan gorengan ( P = 0,030 ). Faktor risiko obesitas adalah berat lahir BBLR/ lebih ( RR = 18.963 ), pendidikan ayah ( RR = 6.832 ), IMT ayah dan ibu ( RR = 19.808 dan RR = 19.191 ), pendapatan keluarga lebih dari 2 juta ( RR = 4833 ), pemberian susu formula dan makanan padat kurang dari 6 bulan ( RR = 12.174 dan RR = 5.408 ), asupan energi yang berlebih dan konsumsi gorengan ( RR = 40.253 dan RR = 4.721 ), tidur lebih dari 8 jam ( RR = 5.066 ), menonton tv lebih dari 2 jam dan bermain di luar rumah kurang dari 2 jam ( RR = 15.092 dan RR = 15.866 )en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMurid Sekolah Dasaren_US
dc.subjectObesitasen_US
dc.titleFaktor Risiko Obesitas Pada Murid Sekolah Dasar Kelas 3 - 4 Di Sd Negeri No. 68 Jogosuran Surakartaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711165


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record