Faktor Risiko Obesitas Pada Murid Sekolah Dasar Kelas 3 - 4 Di Sd Negeri No. 68 Jogosuran Surakarta
Date
2012-11-12Author
Ratnaputri, Setyowati Dita 10711165
Ratnaputri, Setyowati Dita
Metadata
Show full item recordAbstract
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak di dalam
tubuh yang berlebihan, keadaan ini disebabkan oleh berbagai macam hal
berhubungan dengan ketidak-seimbangan antara energi yang masuk ( kalori yang
didapatkan dari makanan) dan energi yang keluar (kalori yang digunakan dalam
metabolisme basal dan aktivitas fisik). Obesitas sendiri sebetulnya merupakan
masalah gizi yang sering kita jumpai, dan memiliki potensi yang tinggi
mengakibatkan gangguan kesehatan akibat berbagai komplikasi. Belum
banyaknya penelitian mengenai factor resiko obesitas pada muri Sekolah Dasar
membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian, karena pada masa adiposity
rebound adalah masa dimana lemak tubuh paling sedikit dan belum dipengaruhi
oleh sistem endokrin pada usia 6 tahun, dan penimbunan sel lemak akan
meningkat kembali (rebound) dimana usia mulai rebound sangat menetukan untuk
terjadinya obesitas yang menetap.
Tujuan : Mengetahui faktor risiko pada murid Sekolah Dasar kelas
3 – 4 di SD Negeri No. 68 Jogosuran Surakarta
Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang
dilakukan secara cross sectional karena variable independen (faktor-faktor risiko)
dan variable dependen (obesitas) diukur dalam waktu yang sama.
Hasil : Prevalensi anak SD kelas 3 – 4 di SD Negeri No. 68
Jogosuran Surakarta sebesar 45 %. Proporsi anak obesitas lebih banyak pada anak
perempuan disbanding anak laki-laki dan terjadi pada anak dengan berat badan
lahir tidak normal ( BBLR/ lebih ), namun tidak terdapat hubungan yang
viii
signifikan antara jenis kelamin dengan status gizi obesitas anak. Ayah dengan
tingkat pendidikan perguruan tinggi cenderung memiliki anak yang obesitas.
Lebih dari separuh anak yang obesitas berasal dari keluarga dengan penghasilan
diatas 2 juta per bulan ( P = 0,028 ). Terdapat hubungan yang signifikan antara
IMT ayah dengan status gizi obesitas anak ( P = 0,000 ). Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi
obesitas anak, namun pemberian susu formula dan pemberian makanan padat (
biskuit bayi ) mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi obesitas
anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi dengan
status gzi obesitas anak ( P = 0,020 ), demikian pula konsumsi camilan gorengan
( P = 0,030 ). Faktor risiko obesitas adalah berat lahir BBLR/ lebih ( RR = 18.963
), pendidikan ayah ( RR = 6.832 ), IMT ayah dan ibu ( RR = 19.808 dan RR =
19.191 ), pendapatan keluarga lebih dari 2 juta ( RR = 4833 ), pemberian susu
formula dan makanan padat kurang dari 6 bulan ( RR = 12.174 dan RR = 5.408 ),
asupan energi yang berlebih dan konsumsi gorengan ( RR = 40.253 dan RR =
4.721 ), tidur lebih dari 8 jam ( RR = 5.066 ), menonton tv lebih dari 2 jam dan
bermain di luar rumah kurang dari 2 jam ( RR = 15.092 dan RR = 15.866 )
Collections
- Medical Education [2284]