Hubungan Gambaran Hasil Pemeriksaan Sputum Bta Dengan Gambaran Foto Torak Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Khusus Paru-Paru Respira Yogyakarta
Abstract
Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di Indonesia maupun diberbagai belahan
dunia, penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang kejadiannya
banyak dijumpai di India sebanyak 2 juta orang, urutan kedua dijumpai di Cina yang
mencapai 1,5 juta orang dan Indonesia menduduki urutan ketiga dengan penderita
583.000 orang.
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan Antara hasil Pemeriksaan
Sputum BTA (Basil Tahan Asam) dengan Gambaran Foto Torak pada Penderita
Tuberkulosis Paru.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional, kemudian dilakukan analisis korelasi dengan chi square. Hasil
pemeriksaan sputum BTA dibagi menjadi 2 kategori, positif (ditemukan 10-99 BTA
dalam sputum) dan negatif (tidak ditemukan BTA dalam sputum). Hasil pemeriksaan
foto torak dibagi menjadi 2 kategori, positif (terdapat infiltrat, fibrosis, kalsifikasi,
kavitas dan efusi pleura atau salah satunya) dan negatif (tidak ditemukan infiltrat,
fibrosis, kalsifikasi, kavitas dan efusi).
Hasil. Hasil pemeriksaan sputum BTA dan foto torak didapatkan, yang memberikan
hasil pemeriksaan sputum BTA dan foto thorax positif sebanyak 28 penderita
(60,87%). Sementara yang memberikan hasil pemeriksaan sputum BTA positif tetapi
hasil pemeriksaan foto thorax negatif 9 penderita (19,56%), untuk yang memberikan
hasil pemeriksaan sputum BTA negatif dan foto thorax positif 6 penderita(13,04%),
yang memberikan hasil pemeriksaan sputum BTA dan foto thorax negatif 3 penderita
(6,52%).
Kesimpulan. Analisa statistik dengan Fisher Exact Test menunjukkan tidak terdapat
hubungan yang signifikan (P>0,05) antara hasil pemeriksaan sputum BTA (Basil
Tahan Asam) dengan gambaran foto torak.
Collections
- Medical Education [2279]