Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Skizofrenia Di Rumah Sakit Ghrasia Yogyakarta Tahun 2012
Abstract
Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kompleks
dan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan antara lain pendidikan, sosial
ekonomi, budaya, kehidupan keluarga, dan faktor keturunan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui Frekuensi tertinggi dan terendah untuk
kejadian skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta tahun 2012 dengan
tingkat pendidikannya.
Metode :Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental yang
bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Data yang digunakan
merupakan data internal yang diperoleh berdasarkan sumber data yakni rekam
medis pasien yang telah diisi oleh pihak Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta tahun
2012.
Hasil:Penelitian ini menunjukkan pasien skizofrenia terbanyak di Rumah
Sakit Grhasia Yogyakarta tahun 2012 urutan frekuensi tertinggi sampai terendah
berdasarkan hasil persentase yang berpendidikan SLTA atau sederajat sebanyak
35%, tingkat pendidikan SLTP atau sederajat 34%, tingkat pendidikan SD
sebanyak 19%, tingkat perguruan tinggi sebanyak 7% dan tingkat pendidikan
yang tidak sekolah sebanyak 5%. Uji Pearson-Product Moment menunjukkan
bahwa nilai r (0,00720) dan nilai Nilai p = 0,720 (p > 0,05).
Kesimpulan:Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian skizofrenia.
Collections
- Medical Education [2284]