Analisis Kunjungan Masyarakat Dalam Menggunakan Jasa Sangkal Putung Pada Penanganan Patah Tulang Dan Dislokasi Di Kabupaten Pacitan
Abstract
Kabupaten Pacitan merupakan sebuah kabupaten kecil di
bagian paling timur di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan
Samudera Indonesia. Kabupaten Pacitan memiliki fasilitas kesehatan yang sangat
minimal dan tidak ada dokter spesialis ortopedi yang bertugas di sana. Masyarakat
Kabupaten Pacitan memilih untuk berkunjung ke sangkal putung untuk
menangani patah tulang dan dislokasi yang dialaminya.
Tujuan : Untuk mengetahui alasan masyarakat Kabupaten Pacitan menggunakan
jasa sangkal putung pada penanganan patah tulang dan dislokasi.
Metode : Merupakan penelitian deskriptif menggunakan rancangan penelitian
fenomenologi dengan analisis kualitatif. Subyek yang diteliti adalah sangkal
putung, pasien sangkal putung, pihak keluarga pasien, dan tokoh masyarakat
yang kebetulan belum pernah berobat ke sangkal putung. Pengumpulan data
dengan metode triangulasi yaitu observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi.
Hasil : Faktor ekonomi adalah faktor yang paling banyak berpengaruh dalam
keputusan masyarakat memilih berobat ke sangkal putung. Selain itu, ketenaran
sangkal putung sendiri dan kepercayaan masyarakat terhadap hasil terapinya juga
sangat berpengaruh sehingga banyak orang yang ingin membuktikannya.
Ketidaktersediaan dokter spesialis ortopedi juga dijadikan alasan beberapa orang
untuk memilih menggunakan jasa sangkal putung. Persepsi masyarakat yang
menyepelekan dislokasi yang bisa sembuh hanya dengan dipijat juga berpengaruh
karena sebagian besar keluhan masyarakat yang berkunjung ke sangkal putung
adalah dislokasi. Kemudian adanya ketidakpuasan terhadap pelayanan medis yang
sudah didapatkan sebelumnya juga menjadi alasan masyarakat memilih berobat ke
sangkal putung daripada ke dokter khususnya dokter spesialis ortopedi.
Simpulan : Alasan masyarakat memilih berobat ke sangkal putung adalah biaya
lebih murah, ingin membuktikan keberhasilan orang lain, menganggap sepele
keseleo, ketidaktersediaan dokter spesialis ortopedi, dan ketidakpuasan terhadap
pelayanan medis sebelumnya.
Collections
- Medical Education [2281]