Gambaran Patologi Intestinum Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Sodium Nitrit (Nano2)
Abstract
Sodium nitrit (NaNO2) merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet makanan dan berbahaya bagi kesehatan. Sodium nitrit dapat masuk ke dalam tubuh melalui oral dan menyebabkan efek akut dan kronis. Pada dosis tinggi dapat menyebabkan peradangan dan nekrosis intestinal.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan patologi intestinum tikus (Rattus norvegicus) yang diberi sodium nitrit (NaNO2).
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post-test control group design. Sampel sebanyak 12 ekor tikus jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan dibagi secara random menjadi kelompok control dan perlakuan. K merupakan kelompok control yang diberi aquades dengan sonde lambung. P merupakan kelompok perlakuan yang diberi sodium nitrit dengan dosis 104 miligram/kgBB menggunakan sonde lambung. Setelah 5 jam dilakukan dekapitasi dan diambil organ duodenumnya untuk dibuat preparat histology kemudian dilakukan skoring.
Hasil: Hasil uji T-independent dengan metode Levene pada kerusakan jaringan didapatkan perbedaan yang bermakna antara control dan perlakuan (p=0,011). Untuk kerusakan epitel tidak ditemukan perbedaan bermakna (p=0,509). Kerusakan jaringan dilihat dari adanya peradangan, degenerasi, nekrosis dan kongesti. Untuk kerusakan epitel dinilai dengan perubahan berupa deskuamasi, erosi dan ulserasi epitel.
Kesimpulan: Pemberian sodium nitrit dengan dosis 104 miligram/kgBB dengan satu kali pemberian selama 5 jam menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi duodenum tikus (Rattus norvegicus) berupa kerusakan jaringan.
Sodium nitrit, gambaran histopatologi duodenum
Collections
- Medical Education [2281]