Manfaat Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Abstract
Kondisi financial distress terjadi sebelum perusahaan mengalami
kebangkrutan. Financial distress adalah suatu keadaan dimana perusahaan
mengalami penurunan kondisi keuangan. Prediksi terhadap kondisi financial distress
sudah banyak diteliti. Kondisi ini dapat diprediksi menggunakan suatu model yang
telah dikembangkan oleh banyak peneliti. Sebagian besar prediksi terhadap kondisi
financial distress mengacu pada data keuangan karena mudah diperoleh dan fokus
pada laba.
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji antara laba dan arus kas untuk
memperoleh bukti empiris mengenai laba dan arus kas, manakah yang lebih baik
dalam memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan dengan
menggunakan data keuangan dan data non-keuangan.
Penelitian dalam skripsi ini sampel dibagi menjadi 2 yaitu analysis
sample dan holdout sample dengan perlakuan yang berbeda dalam analisis. Sampel
penelitian berjumlah 20 perusahaan dalam 4 tahun dengan kriteria yang telah
ditentukan {purposive sampling) Adapun analisis yang digunakan dengan analisis
diskriminan (disciminant analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba lebih baik dalam
memprediksi kondisi financial distress, dengan kata lain bahwa prediksi kondisi
financial distress dengan arus kas lebih sulit ketimbang laba, yaitu model laba
signifikan pada level 5%, artinya bahwa model laba cukup kuat dalam memprediksi
kondisi financial distress. Sedangkan model arus kas tidak signifikan pada 5%
dimana model arus kas tidak cukup kuat dalam memprediksi kondisi financial
distress.
Collections
- Akuntansi [4403]