Faktor IBI Sebagai Faktor Risiko BBLR RSUD Dr. Soedomo Kab. Trenggalek
Abstract
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih mencapai angka yang cukup tinggi, sekitar 56% terjadi pada masa yang sangat dini yaitu, pada masa neonatal. Sebagian besar dari kematian pada neonatal terjadi pada umur 0-6 hari (78,5%) dan prematuritas merupakan salah satu dari penyebab kematian tersebut. Dan menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) pada tahun 2007, AKB tersebut masih mencapai angka 34/1.000 kelahiran hidup. Prevalensi dari BBLR tersebut sangat bervariasi pada tiap wilayahnya. Menurut data dari Riskedas 2007, angka kejadian BBLR mencapai 11,5%, sedangkan menurut laporan dari WHO menyebutkan bahwa, angka kejadian BBLR mencapai 9% dengan jumlah kasus yang terhitung lebih dari 400.000. Dan dalam wilayah Propinsi Jawa timur, BBLR tersebut juga menempati peringkat pertama penyebab kematian neonatal, pada tahun 2007 sebanyak 40,7% dan pada tahun 2008 sebanyak 41,4%. Sedangkan untuk angka prevalensi BBLR tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2005 sebesar 1,26%, 1,55% pada tahun 2006 dan 2,2% pada tahun 2008.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang paling bepengaruh terhadap BBLR
Metode : penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental yaitu metode deskriptif kategorik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Dengan cara mengambil rekam medis, dan akan diolah menggunakan program SPSS for windows 16.0 dan analisis yang digunakan adalah chi square
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari faktor ibu yang memberikan pengaruh terhadap kejadian BBLR adalah faktor usia dengan nilai p < 0,05 (0,022). Sedangkan faktor lainnya tidak berpengaruh dengan nilai p > 0,05.
Kesimpulan : Faktor ibu yang mempengaruhi terhadap kejadian BBLR adalah faktor usia
Collections
- Medical Education [2284]