Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp.A(K)
dc.contributor.authorWiyasa, Aji
dc.date.accessioned2020-12-18T08:28:05Z
dc.date.available2020-12-18T08:28:05Z
dc.date.issued2013-07-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25997
dc.description.abstractPenyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini masih terlihat dengan masih tingginya angka kesakitan penyakit diare. Pada anak setiap tahun setidaknya 1,6 juta anak meninggal dunia karena diare diseluruh dunia. Menurut survey oleh Dinas Kesehatan, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua kelompok umur. Tahun 2007 di Jawa Timur diare merupakan penyakit dengan frekuensi KLB terbanyak kelima. Sedangkan di Kabupaten tahun 2007 diare merupakan penyakit dengan frekuensi KLB terbanyak ketiga hasil dari Profil Kesehatan tahun 2008 dan , perlu diwaspadai terjadinya peningkatan kasus pada bulan mei, november dan desember. Puncak kasus terjadi awal tahun yaitu bulan januari. Tujuan penelitian: Menilai tatalaksana penderita diare akut di RSUD Trenggalek dengan menggunakan standar LINTAS DIARE. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan menggunakan pendekatan metodologi cross sectional. Populasi penelitian adalah penderita diare akut pada anak dengan umur dibawah lima tahun yang datang berkunjung atau rawat inap di RSUD Trenggalek tahun 2011. Besar sampel ditetapkan berdasarkan total sampling dari bulan Januari sampai Juli 2011 . Hasil : Hasil dari penelitian ini, didapatkan rata-rata usia penderita yang paling banyak adalah kisaran umur 1-5 tahun dengan persentase 45,1 % dan paling banyak kedua kisaran umur 6-11 bulan dengan persentase 29,8 % dan penderita paling banyak adalah anak laki-laki dengan jumlah penderita diare sebanyak 67 pasien atau 64,4 % dengan gejala klinik yang sama yaitu tanpa lendir dan darah sebanyak 104 pasien dengan 71 pasien tanpa tanda dehidrasi dan 31 pasien dengan tanda dehidrasi ringan-sedang serta 2 pasien dengan dehidrasi berat. Diketahui bahwa pemberian cairan rehidrasi untuk terapi pasien dengan diare cair akut sebanyak 104 pasien atau 100%, pemberian antibiotik pada penderita diare cair akut di RSUD dr.Soedomo Trenggalek sebanyak 98 pasien atau 94,23 %, dan pemberian tablet zink sebanyak 0 penderita atau 0%. Kesimpulan: Penerapan terapi dengan standar nasional berdasarkan LINTAS Diare 2011 di RSUD dr.Soedomo Trenggalek belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLintas Diareen_US
dc.subjectDiareen_US
dc.titleAnalisis Tatalaksana Diare Akut Pada Anak Di RSUD Trenggalek Periode 1 Januari – 31 Juli 2011en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711269


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record