Pengaruh Infusa Daun Rambutan (Nephettum lappacmm h.) terhadap Kadar Kreatinin dan Histopatologi Ginjal pada Tikus Jantan Obesitas Galur Wistar
Abstract
Obesitas dapat meningkatkan resiko penyakitjantung koroner, hipertensi,
diabetes, dan lainnya. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk
pengukuran obesitas adalah peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infiisa daun rambutan
(Nephelium lappaceum L.) pada tikus obesitasterhadap penurunankadar kreatinin
dalam darah. Daun rambutan mengandung tanin dan saponin yang diduga dapat
digunakan sebagai antiobesitas. Dalampenelitian ini, digunakan hewan uji tikus
jantan galur wistar sebanyak 30 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan
menggunakan metode acak lengkap pola searah. Kelompok 1 tikus normal (tanpa
high fat dan tanpa perlakuan), kelompok 2 tikus kontrol negatif (diberi high fat
dari hari ke-1 sampai hari ke-21, dan tanpa perlakuan), kelompok 3 tikus kontrol
positif (diberi high fat dari hari ke-1 sampai hari ke-21, setelah itu diberi
simvastatin dari hari ke-22 sampai hari ke-49), kelompok 4 tikus perlakuan I
(diberi high fat dari hari ke-1 sampai hari ke-21, setelah itu diberi infiisa daun
rambutan kadar 7,2% b/v dari hari ke-22 sampai hari ke-49), kelompok 5 tikus
perlakuan II (diberi high fat dari hari ke-1 sampai hari ke-21, setelah itu diberi
infiisa daun rambutan kadar 28,8%b/v dari hari ke-22 sampaihari ke-49). Kadar
kreatinin diukur pada hari ke-0, hari ke-21, dan hari ke-49. Pada hari ke-49 tikus
dibunuh untuk dilihat gambaran histopatologi ginjalnya dengan pengecatan
hematoksilin dan eosin. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji oneway
ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%, jika ada perbedaan signifikan
dilanjutkan dengan uji Tuckey. Gambaran histopatologi tiap kelompok
dibandingkan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun
rambutan dosis 28,8% b/v dapat menurunkan kadar kreatinin dalam darah secara
signifikan sebesar42,50%, danpada dosis 7,2%b/v terjadi penurunan tetapi tidak
signifikan, yaitu 0,09% Gambaran histopatologinya menunjukkan proses
penggemukan tidak menimbulkan perlemakan pada ginjal.
Collections
- Pharmacy [1444]