Pola Pengobatan Diare Akut Pada Balita Di Rumah Sakit Islam Klaten Periode Januari 2011 – Maret 2011
Abstract
Penyakit diare merupakan masalah global dengan derajat
kesakitan dan kematian yang tinggi terutama di negara-negara berkembang dan
salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia penyakit diare merupakan penyebab
kematian utama pada bayi usia 29 hari-11 bulan serta penyebab kematian anak
balita usia 12-59 bulan. Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang dapat menurunkan angka mortaitas dan morbiditas penyakit diare
dalam kenyataannya masih saja kurang dalam hal menangani kasus diare akut
pada balita.
Tujuan Penelitian : Menilai pola pengobatan diare akut pada balita di RSI
Klaten yang meliputi, kesesuaian pola penggunaan antibiotika mulai dari jenis
antibiotika, dosis, frekuensi dan lama pemberian, serta mengetahui diberikan atau
tidaknya zinc pada penderita diare.
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan secara crossectional survey dengan metode retrospektif melalui data
rekam medis pasien di RSI Klaten periode Januari 2011 – Maret 2011 sampai
minimal 85 data terkumpul. Data yang diamati adalah penggunaan antibiotika
(meliputi jenis, frekuensi dan lama pemberian) dan penggunaan zinc. Selanjutnya
data ini dinilai kesesuaiannya berdasarkan pedoman WHO tahun 1993.
Hasil Penelitian : Dari 87 sampel kasus diare akut di RSI Klaten, terdapat
ketidaksesuaian pemberian antibiotika pada 5 kasus diare tanpa darah (6,25%),
ketidaksesuaian frekuensi dan lama pemberian antibiotika dan tidak diberikannya
zinc pada 35 anak (40,2%) penderita diare akut.
Simpulan : Dari hasil penelitian ditemukan penggunaan antibiotika
serta penggunaan zinc belum sepenuhnya memenuhi standar IDAI, sehingga perlu
upaya perbaikan pengelolaan kasus diare akut pada balita di masa yang akan
datang.
Collections
- Medical Education [2279]