Hubungan Antara Kebiasaan Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Status Gizi Siswa SMA N 1 Banjarmasin
Abstract
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi
yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang
(underweight), obesitas (overweight) dan anemia.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan dan aktivitas fisik
terhadap status gizi siswa SMA N 1 banjarmasin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada
periode desember 2013. Sebanyak 192 siswa SMA N 1 Banjarmasin yang dipilih
secara random cluster sampling mengikuti penelitian ini. Penelitian ini meneliti
hubungan antara kebiasaan makan (diukur dengan FFQ) dan aktivitas fisik (diukur
dengan IPAQ) dengan status gizi (diukur dengan IMT). Analisis data
menggunakan SPSS dengan uji Chi-Square dengan mengontrol variabel status
ekonomi dan tingkat pendidikan ibu.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan antara kebiasaan makan
jajanan dengan status gizi pada kelompok status ekonomi sedang (p = 0.000).
Tidak terdapat hubungan kebiasaan makan jajanan dengan status gizi pada
kelompok status ekonomi tinggi. Aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food
terhadap status gizi pada kelompok status ekonomi sedang dan tinggi tidak
berhubungan.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan
antara aktivitas fisik dan kebiasaan makan terhadap status gizi (p < 0.05). Namun
dengan adanya variabel pengganggu yaitu status ekonomi maka didapatkan
hubungan hanya pada kebiasaan makan jajanan dengan status gizi pada kelompok
status ekonomi sedang (p < 0.05).
Collections
- Medical Education [2281]