Umur Ibu Saat Melahirkan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud Sleman Yogyakarta
Abstract
Kejadian BBLR menyumbang sebesar 15% dari
seluruh kelahiran di dunia, 90% kasus BBLR terjadi di negara berkembang. Di
Indonesia, presentase kejadian BBLR tahun 2010 adalah sebesar 11,1%. BBLR
memiliki risiko kematian neonatal 40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi
yang memiliki berat lahir di atas 2.500 gram. Penyebab kematian bayi di
Indonesia sebagian besar disebabkan oleh BBLR. Salah satu faktor risiko
maternal yang turut mempengaruhi dari kejadian BBLR adalah umur ibu saat
hamil dan melahirkan. Umur ibu memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan
janin yang dikandungnya serta kualitas bayi yang akan dilahirkan.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah umur ibu saat melahirkan
merupakan faktor risiko kejadian BBLR di RSUD Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Data penelitian merupakan
data sekunder dari rekam medis ibu yang melahirkan di RSUD Sleman. Sampel
yang diambil berjumlah 183 sampel, yang terbagi dalam 3 kelompok, yaitu
kelompok ibu usia <20 tahun, ibu usia 20-35 tahun, dan kelompok ibu usia >35
tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode consecutive
sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan ChiSquare Test.
Hasil : Dari total 183 sampel yang dipilih, sebanyak 112 sampel adalah BBLR
(61,2%) dan sebanyak 71 sampel merupakan BBLC (38,8%). Hasil analisis
dengan Chi-Square pada kelompok ibu umur <20 tahun didapatkan p = 0,000
(CI 95%; 1,973-8,950, RP : 4,203) dan pada kelompok ibu umur >35 tahun
didapatkan p = 0,000 (CI 95%; 4,410-24,788, RP : 10,455) sehingga dapat
disimpulkan bahwa umur ibu saat melahirkan <20 tahun dan >35 tahun memiliki
hubungan bermakna dengan kejadian BBLR di RSUD Sleman
Simpulan : Umur ibu saat melahirkan merupakan faktor risiko kejadian BBLR di
RSUD Sleman
Collections
- Medical Education [2281]