Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Nur Laili Muzzayanah M.Sc Sp.A
dc.contributor.authorFerigian S, Ervin
dc.date.accessioned2020-12-10T03:22:27Z
dc.date.available2020-12-10T03:22:27Z
dc.date.issued2013-03-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25762
dc.description.abstractSaat ini angka kematian bayi masih tinggi yaitu sebesar 67 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab utama tingginya angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Salah satu faktor resiko Bayi Berat Lahir Rendah yaitu ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) .cara untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita KEK (Kurang Energi Kronis) atau tidak bila ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau gizi kurang dan berisiko melahirkan bayi dengan BBLR. Diperlukan suatu metode pengukuran status gizi ibu hamil yang lebih mudah, praktis dan ekonomis dalam pengaplikasiannya terutama kaitannya dalam skrining pada ibu yang berpotensi dalam melahirkan dengan keadaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Tujuan : untuk mengetahui apakah terdapat hubungan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah di Puskesmas Gumelar Kabupaten Banyumas Tahun 2011. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cohort retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di Posyandu Kelurahan desa Gumelar Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas pada tahun 2011. Subjek penelitian dibagi menjadi dua yaitu satu kelompok paparan yaitu kelompok ibu hamil dengan ukuran LILA < 23,5 cm, dan kelompok kontrol yaitu kelompok ibu hamil dengan ukuran LILA > 23,5 cm. Follow up di lakukan selama ibu hamil sampai melahirkan sesuai kunjungan ANC (Ante Natal Care). Hasil : jumlah subjek BBLR di Puskesmas Gumelar adalah 86 orang (56,7 % dari 150 subjek). subjek penelitian dengan CI 95% CI 95% (0,013-0,083) didapatkan nilai RR 3,426 menunjukkan bahwa (RR >1) LLA < 23,5 cm subjek penelitian dapat dikatakan sebagai faktor risiko kejadian BBLR. Artinya ibu hamil dengan LLA < 23,5 cm memiliki resiko 3,426 kali lebih besar dibanding ibu hamil dengan LLA ≥ 23,5cm. nilai p 0,000 tersebut menunjukkan bahwa (p < 0,05), terdapat hubungan BBLR dengan LLA Simpulan : Ada hubungan antara ukuran LLA ibu hamil dengan kejadian BBLR di Puskesmas Gumelar dengan nilai signifikasi (p <0,05) dengan nilai p : 0,000 dan Dari perhitungan risiko relatif dengan CI 95% (0,013-0,083) didapatkan nilai RR 3,426en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBBLRen_US
dc.subjectIbu Hamilen_US
dc.subjectCohort retrospektifen_US
dc.subjectLLAen_US
dc.titleHubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Di Puskesmas Gumelar Kabupaten Banyumas Tahun 2011en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711076


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record