Show simple item record

dc.contributor.authorUtami, Tyasari Dani 08711058
dc.date.accessioned2020-12-07T20:54:44Z
dc.date.available2020-12-07T20:54:44Z
dc.date.issued2012-07-23
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/25704
dc.description.abstractSalah satu fungsi luhur dari makhluk hidup adalah berkembang biak, untuk menjaga kelangsungan garis keturunannya. Banyak faktor yang menyebabkan pasutri sulit untuk hamil setelah menjalani kehidupan seksual normal yang cukup lama. Infertilitas terjadi pada 9% hingga 15% pasangan usia subur, dan 55% diantaranya akan mencari saran medis dengan harapan dapat segera memiliki anak. Di Indonesia, angka infertilitas telah meningkat mencapai 15-20% dari sekitar 50 juta pasangan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008, kejadian infertil mengalami peningkatan setiap tahun. Hal ini dapat diketahui dengan data kejadian fertil di Indonesia mulai menurun di tiap tahun. Mulai tahun 1970 hingga tahun 2000 yaitu 6,0 % hingga 2,59 %. Begitu juga di D.I. Yogyakarta, kejadian fertil mengalami penurunan dari tahun 1970 hingga tahun 2000 yaitu 5,0 % hingga 2,0 %. Tujuan : Untuk mengetahui apa saja penyebab infertilitas primer pada pasien yang berobat di Klinik Infertilitas Permata Hati RSUP. Dr. Sardjito. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif. Data diperoleh dengan melihat catatan medik di Klinik Infertilitas Permata Hati RSUP Dr. Sardjito dengan sampel penelitian rekam medis yang tersedia dalam rentang waktu 1 September 2011 - 31 Desember 2011. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan angka kejadian infertilitas sejak tahun 1999 kurang lebih sebesar 300%, dengan lama infertilitas primer terbanyak antara 1-3 tahun. Subyek infertilitas terbanyak adalah pihak suami, sejumlah 146 pasien dengan rentang usia terbanyak 34 tahun ke atas dan abnormalitas sperma yang mendominasi adalah oligoastenoteratozoospermia. Terdapat 130 istri yang mengalami gangguan penyebab infertilitas primer, dan sebanyak 41% memiliki rentang usia 30-34 tahun. Distribusi kelainan pada pihak istri yang paling banyak ditemukan adalah kelainan pada ovarium, yang diikuti oleh faktor tuba dan uterus. Simpulan : Dapat disimpulkan bahwa dalam kurun waktu 13 tahun telah terjadi peningkatan angka kejadian infertilitas sebesar 300%, dengan lama infertilitas primer terbanyak antara 1-3 tahun, dan subyek infertilitas terbanyak adalah pihak suami.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Yasmini Fitriyati, Sp.OGen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectinfertilitas primeren_US
dc.subjectfaktor penyebaben_US
dc.titleFaktor Penyebab Infertilitas Primer Di Klinik Infertilitas Permata Hati Rsup Dr. Sardjito Periode 1 September 2011 – 31 Desember 2011en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record