dc.description.abstract | Penelitian kali ini selain bertujuan untuk menguji relevansi informasi laporan
keuangan yang diwakili oleh laba dan nilai buku ekuitas dalam konteks Indonesia,
juga bertujuan untuk menguji dampak yang ditimbulkan oleh praktik manajemen laba
terhadap relevansi informasi laporan keuangan. Mayoritas penelitian terdahulu
menggunakan/om?s model, modified modeljones, industry model dan Iain-lain untuk
mendeteksi adanya manajemen laba, namun beberapa peneliti berhasil membuktikan
bahwa hasil penelitian dengan model-model tersebut mengandung unsur bias
sehingga hasil yang diperoleh juga tidak akurat.
Untuk menghindari kesalahan yang sama, maka penelitian kali ini memilih
menggunakan model yang dikembangkan oleh Whelan dan McNamara (2004), yang
merupakan pengembangan jones model, dimana discretionary accruals sebagai
indikator manajemen laba tidak lagi berfokus secara short-term, melainkan
mengalami pengembangan dengan memasukkan unsur long-term discretionary
accruals.
Hasil pengujian dengan metode pooled Ordinary Least Square Regression dari
sampel 495 perusahaan yang terdaftar di BEJ selama kurun 2003-2005 berhasil
menemukan bahwa laba dan nilai buku ekuitas tidak kehilangan relevansiny'a sebagai
indikator untuk memlai kinerja suatu perusahaan dalam konteks Indonesia. Penelitian
ini juga menemukan bahwa, manajemen laba tidak memiliki dampak apapun terhadap
relevansi laba dan nilai buku ekuitas ketika manajemen laba melalui short-term dan
long-term discretionary accruals diuji secara bersama-sama. Namun ketika diuji
secara terpisah antara manajemen laba secara short-term discretionary accruals
long-term discretionary accruals, dan total discretionary accruals terbukti hanya
manajemen laba yang dilakukan melalui long-term discretionary accruals yang
memiliki dampak signifikan terhadap relevansi laba dan nilai buku. | en_US |