Hubungan Kejadian Ispa Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Dengan Asi Ekslusif Dibandingkan Dengan Bukan Asi Eksklusif Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta Periode Januari - Desember 2011
Abstract
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu
penyebab angka kejadian dan kematian di dunia. Hampir empat juta orang
meninggal akibat ISPA setiap tahun. Tingkat mortalitas begitu tinggi pada bayi
dan anak-anak, terutama di negara berkembang yang berpenghasilan rendah.
Angka mortalitas ISPA yang berat masih tinggi. Kematian seringkali disebabkan
oleh penderita datang berobat dalam keadaan cukup berat dan sering disertai
dengan penyulit dan kurang gizi. Kelompok usia 6-23 bulan adalah kelompok
umur yang paling rentan untuk mengalami penyakit ini.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan angka kejadian ISPA pada anak usia 1-2
tahun dengan pemberian ASI ekslusif di Puskesmas Ngaglik I Periode Januari -
Desember 2011.
Metode : Penelitian ini menggunakan dengan cross sectional. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional. Populasi pada penelitian ini adalah
semua pasien anak yang menderita ISPA di Puskesmas Ngaglik I Periode Januari
- Desember 2011.Sampel penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan Kriteria
eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampel penelitian ini akan
menggunakan total sampling.
Hasil : Hasil penelitian pada penelitian ini, didapatkan hasil yang menyatakan
bahwa usia nilai p 0,000 memiliki hubungan secara signifikan (p<0,05). Selain
itu, kejadian ISPA pasien dengan jenis kelamin memiliki nilai p 0,013 nilai
tersebut menunjukkan bahwa (p <0,05), dan kejadian ISPA pasien dengan faktor
status gizi memiliki nilai p 0,021 nilai tersebut menunjukkan bahwa (p <0,05),
serta kejadian ISPA pasien dengan status ASI Esklusif memiliki nilai p 0,000
nilai tersebut menunjukkan bahwa (p <0,05). Selai itu, kejadian ISPA pasien
dengan status BBLR memiliki nilai p 0,000 nilai tersebut menunjukkan bahwa (p
<0,05).
Simpulan : Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, status gizi, ASI
Esklusif dan riwayat BBLR anak dengan kejadian ISPA pada anak di Puskesmas
Ngaglik I Periode Januari - Desember 2011. Faktor yang paling berpengaruh
berturut-turut pada kejadian ISPA di Puskesmas Ngaglik I Periode Januari -
Desember 2011 adalah status gizi, jenis kelamin dan status Imunisasi.
Collections
- Medical Education [2284]