Show simple item record

dc.contributor.authorMuhrozi, 07711085
dc.date.accessioned2020-11-27T14:59:52Z
dc.date.available2020-11-27T14:59:52Z
dc.date.issued2011-07-22
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/25496
dc.description.abstractSaat ini obat yang beredar di Indonesia sudah semakin banyak baik jenis dan merek sehingga diperlukan pengawasan mutu dan izin edar yang lebih teliti untuk menjamin keamanan suatu obat yang beredar. Salah satu cara pengawasan mutu obat agar memenuhi standar mutu, keamanan, dan khasiat obat adalah dengan melakukan penilaian dari segi kadar zat aktifnya. Salah satu obat yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah parasetamol. Parasetamol adalah metabolit aktif fenasetin. Parasetamol pertama kali digunakan dalam bidang kedokteran oleh von Mering pada 1893. Namun, baru sejak tahun 1949 obat ini menjadi populer setelah diketahui parasetamol merupakan metabolit aktif utama asetanilid dan fenasetin. Di Indonesia obat ini sudah banyak beredar baik generik maupun bermerek dagang. Data terakhir menyebutkan bahwa obat dengan kandungan parasetamol terdapat lebih dari 100 jenis baik yang generik dan bermerek dagang yang beredar diseluruh Indoesia. Obat ini biasa digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan sampai sedang. Obat ini tidak digunakan untuk indikasi antiinflamasi karena memiliki efek antiinflamasi yang kecil. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis kuantitatif kadar zat aktif Parasetamol generik dan merek dagang yang tersedia di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel penelitian ini adalah Parasetamol generik dan merek dagang 500 mg yang diambil masing-masing sebanyak 20 tablet di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesia, dimana pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Ada lima sampel yang digunakan yaitu Parasetamol generik Indo Farma, Pamol®, Sanmol®, Panadol®, dan Pirexin®. Dari kelima sampel akan dibaca kadar zat aktifnya sebanyak tiga kali dan dihitung rata-ratanya apakah sudah sesuai dengan standar yang ada di Indonesia. Untuk metode yang dipakai adalah dengan metode spektrofotometri dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-visible (1800 Shimadzu). Hasil : Hasil persentase kadar zat aktif Parasetamol adalah 94,09 % (Indo Farma), 104,45 % (Pamol®), 91,71 % (Sanmol®), 103,71 % (Panadol®), dan 95,81 % (Pirexin®). Semua sampel parasetamol pada penelitian ini mempunyai persentase kadar zat aktif sesuai dengan standar mutu yang ada di Indonesia. Kesimpulan : Dari analisis kuantitatif, kadar zat aktif kelima sampel sesuai standar Farmakope Indonesia, sampel generik mempunyai kadar zat aktif yang setara dengan sampel bermerek dagang yaitu berada dalam rentang 90%-115%.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Riana Rahmawati, M.Kes,en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectParasetamol bermerek dagangen_US
dc.subjectParasetamol generiken_US
dc.subjectkadar zat aktifen_US
dc.titleAnalisis Kuantitatif Kadar Zat Aktif Parasetamol Generik Dan Parasetamol Bermerek Dagang Di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record