Analisis Kuantitatif Kadar Zat Aktif Parasetamol Generik Dan Parasetamol Bermerek Dagang Di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesia
Abstract
Saat ini obat yang beredar di Indonesia sudah semakin banyak
baik jenis dan merek sehingga diperlukan pengawasan mutu dan izin edar yang lebih
teliti untuk menjamin keamanan suatu obat yang beredar. Salah satu cara
pengawasan mutu obat agar memenuhi standar mutu, keamanan, dan khasiat obat
adalah dengan melakukan penilaian dari segi kadar zat aktifnya. Salah satu obat yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah parasetamol. Parasetamol adalah
metabolit aktif fenasetin. Parasetamol pertama kali digunakan dalam bidang
kedokteran oleh von Mering pada 1893. Namun, baru sejak tahun 1949 obat ini
menjadi populer setelah diketahui parasetamol merupakan metabolit aktif utama
asetanilid dan fenasetin. Di Indonesia obat ini sudah banyak beredar baik generik
maupun bermerek dagang. Data terakhir menyebutkan bahwa obat dengan
kandungan parasetamol terdapat lebih dari 100 jenis baik yang generik dan bermerek
dagang yang beredar diseluruh Indoesia. Obat ini biasa digunakan untuk meredakan
demam dan nyeri ringan sampai sedang. Obat ini tidak digunakan untuk indikasi
antiinflamasi karena memiliki efek antiinflamasi yang kecil.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis kuantitatif kadar
zat aktif Parasetamol generik dan merek dagang yang tersedia di Apotek Unisia
Polifarma Universitas Islam Indonesia.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel
penelitian ini adalah Parasetamol generik dan merek dagang 500 mg yang diambil
masing-masing sebanyak 20 tablet di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam
Indonesia, dimana pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Ada
lima sampel yang digunakan yaitu Parasetamol generik Indo Farma, Pamol®,
Sanmol®, Panadol®, dan Pirexin®. Dari kelima sampel akan dibaca kadar zat aktifnya
sebanyak tiga kali dan dihitung rata-ratanya apakah sudah sesuai dengan standar
yang ada di Indonesia. Untuk metode yang dipakai adalah dengan metode
spektrofotometri dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-visible (1800
Shimadzu).
Hasil : Hasil persentase kadar zat aktif Parasetamol adalah 94,09 % (Indo Farma),
104,45 % (Pamol®), 91,71 % (Sanmol®), 103,71 % (Panadol®), dan 95,81 %
(Pirexin®). Semua sampel parasetamol pada penelitian ini mempunyai persentase
kadar zat aktif sesuai dengan standar mutu yang ada di Indonesia.
Kesimpulan : Dari analisis kuantitatif, kadar zat aktif kelima sampel sesuai standar
Farmakope Indonesia, sampel generik mempunyai kadar zat aktif yang setara dengan
sampel bermerek dagang yaitu berada dalam rentang 90%-115%.
Collections
- Medical Education [2279]