Analisis Pelayanan Kesehatan Ibu Di Dusun Ngepring Keratuan Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Abstract
Perhatian terhadap kesehatan ibu masuk dalam target
ke lima Millenum Development Goals (MDGs) 2015. Sampai saat ini masih
didapatkan kesenjangan pelayanan kesehatan ibu di masing-masing daerah
terutama di daerah tertinggal dan perbatasan. Di Kabupaten Sleman, dari tahun ke
tahun jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan namun masih
tergolong sangat tinggi, sehingga harus terus dilakukan upaya untuk menekan
angka tersebut. Padukuhan Ngepring Keratuan masuk dalam wilayah Kabupaten
Sleman dekat gunung Merapi. Pasca erupsi Merapi kemungkinan dapat
mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan ibu baik di tempat pengungsian
maupun di pelayanan kesehatan terdekat.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pelayanan kesehatan ibu, fasilitas, dan
tenaga kesehatan di Dusun Ngepring Keratuan. Dan untuk mengetahui bagaimana
pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut oleh para ibu di Dusun Ngepring dan
Keratuan.
Metode Penelitian : Penelitian kali ini adalah penelitian deskriptif dengan
analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi
dokumentasi, observasi non partisipatif, dan wawancara mendalam. Narasumber
penelitan sebanyak sembilan orang yang terdiri dari Kepala Dusun, Bidan Desa,
penanggung jawab Puskesmas di bidang KIA, dan enam orang masyarakat.
Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan, dan vertifikasi.
Hasil : Mayoritas ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dua
minggu sampai satu bulan sekali. Sebagian besar ibu hamil merupakan hamil pra
nikah yang mengakibatkan pernikahan pada usia muda. Masyarakat lebih sering
memeriksakan kehamilan di bidan karena dekat dan bisa datang kapan saja. Akses
menuju ke pelayana kesehatan terdekat cukup terjangkau yaitu dengan
menggunakan motor atau ambulan desa. Mayoritas masyarakat memberikan ASI
eksklusif selama enam bulan, kecuali ibu-ibu yang bekerja. Mayoritas masyarakat
kurang perduli terhadap kesehatan reproduksi. Hal ini dibuktikan dengan
jarangnya masyarakat yang memeriksakan pap smear karena malu, mahal, dan
menganggap itu hal yang tidak penting. Masyarakat sudah sangat memanfaatkan
Jampersal.
Kesimpulan : Pelayanan kesehatan ibu di Padukuhan Ngepring Keratuan terdiri
dari Bidan Desa, Bidan Praktek Swasta, Posyandu, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Pakem. Masyarakat memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada termasuk Jampersal. Mayoritas masyarakat kurang
paham dan kurang peduli terhadap kesehatan reproduksi.
Collections
- Medical Education [2279]