Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Rosmelia, M.Kes., Sp.KK
dc.contributor.authorHusam, Khoirul
dc.date.accessioned2020-11-23T22:09:56Z
dc.date.available2020-11-23T22:09:56Z
dc.date.issued2013-02-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25391
dc.description.abstractSkabies merupakan salah satu penyakit kulit yang paling banyak terdapat di negara berkembang. Manifestasi klinis utamanya adalah rasa gatal yang muncul terutama pada malam hari dan munculnya lesi skabies yang ditandai dengan ruam merah pada kulit, adanya burrow serta nodul skabies. Rasa gatal timbul akibat reaksi hipersensitifitas terhadap tungau dan produk yang dihasilkan. Hal-hal yang dapat menyingkirkan tungau tersebut dari kulit adalah dengan menggunakan skabisid dan berperilaku bersih. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kebersihan pribadi dengan manifestasi klinis skabies pada santri di asrama putra Pondok Pesantren Al Husain, Krakitan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Metode : Penelitian ini menggunakan desain rancangan cross sectional. Sampel diambil secara total sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang diteliti berjumlah 32 santri. Sampel diberikan kuesioner untuk menilai tingkat kebersihan pribadi santri, derajat gatal yang dirasakan dan derajat keparahan lesi skabies. Selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square atau kolmogorov-smirnov sebagai alternatifnya untuk menilai hubungan kebersihan pribadi dengan derajat gatal dan derajat keparahan lesi skabies menggunakan software SPSS 17.0 for Windows. Hasil : Didapatkan santri dengan kebersihan pribadi baik sebanyak 12 santri (37,5%) dan buruk sebanyak 20 santri (62,5%). Santri dengan derajat gatal ringan sebanyak 15 santri (46,9%), sedang 3 santri (9,4%) dan berat 14 santri (43,8%). Santri dengan derajat keparahan lesi ringan sebanyak 12 santri (37,5%), sedang 20 (62,5%) dan berat 0 santri. Santri dengan kebersihan pribadi baik dan derajat gatal ringan berjumlah 7 (46,7%), gatal sedang 1 santri (33,3%) dan berat 4 santri (28,6%). Santri berkebersihan pribadi buruk dan derajat gatal ringan berjumlah 8 (53,3%), sedang 2 santri (66,7%) dan berat 10 santri (71,4%). Santri dengan kebersihan pribadi baik dan derajat keparahan lesi ringan berjumlah 8 (66,7%) dan derajat sedang 4 santri (33,3%). Santri dengan kebrsihan pribadi buruk dan derajat keparahan lesi ringan berjumlah 4 santri (20,0%) dan derajat sedang 16 santri (80,0%). Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dan Fisher diperoleh p=0,963 pada hubungan kebersihan pribadi dengan derajat gatal serta p=0,021 pada hubungan kebersihan pribadi dengan derajat keparahan lesi. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan pribadi dengan manifestasi klinis skabies khususnya derajat keparahan lesi pada santri di asrama putra Pondok Pesantren Al Husain, Krakitan, Kabupaten Magelang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectderajat keparahan lesien_US
dc.subjectderajat gatalen_US
dc.subjectmanifestasi klinis skabiesen_US
dc.subjectkebersihan pribadien_US
dc.subjectSkabiesen_US
dc.titleHubungan Kebersihan Pribadi Dengan Manifestasi Klinis Skabies Pada Santri Di Asrama Putra Pondok Pesantren Al Husain, Krakitan Kabupaten Magelangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711279


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record