Hubungan Frekuensi Dan Durasi Kejang Demam Dengan Perkembangan Balita Di Rsud Kabupaten Indramayu
Abstract
Kejang demam merupakan bentuk kejang yang sering
dijumpai dan terjadi pada 25% anak. Perkembangan dari seseorang
banyak sekali yang mempengaruhi salah satunya adalah kondisi
kesehatan prenatal dan postnatalnya khususnya penyakit yang sering
mengenai masa balita (gold periode), salah satunya adalah kejang
demam.
Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah
hubungan frekuensi dan durasi kejang demam dengan perkembangan
balita di RSUD Kabupaten Indramayu.
Metode. Rancangan Penelitian yang dilakukan adalah dengan penelitian
observasional analitik dengan study cross sectional. Sample yang
digunakan adalah sampel total pada bulan Juli - Agustus 2012. Analisis
data pada penelitian ini menggunakan Chi- Square. Alat yang digunakan
untuk kejang demam adalah dengan kuesioner dan alat ukur
perkembangan menggunakan KPSP.
Hasil. Dari 54 Responden didapatkan hasil dengan perhitungan ChiSquare dengan α = 0,05 dan db = 1 yaitu frekuensi kejang demam
didapatkan hasil X² hitung (0,38) lebih kecil dari X².tabel (3,481) dan
durasi kejang demam didapatkan X² hitung (0,29) lebih kecil dari X² tabel
(3,481). Dari hasil tersebut maka Ho diterima.
Kesimpulan. Penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara
frekuensi dan durasi kejang demam terhadap perkembangan balita.
Collections
- Medical Education [2279]