Beda Frekuensi Pasien Depresi Enam Bulan Sebelum Dan Sesudah Erupsi Gunung Merapi Bulan November Tahun 2010 Di RS Grhasia Yogyakarta
Abstract
Depresi adalah salah satu gangguan emosional yang lazim
dialami oleh hampir setiap orang pada saat tertentu dan merupakan respon normal
terhadap berbagai stress kehidupan. Beragam faktor dapat menyebabkan depresi,
salah satunya adalah bencana alam yang merupakan salah satu stresor
psikososial. Bencana alam erupsi Merapi merupakan bencana alam yang rutin
terjadi.
Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi beda frekuensi pasien depresi antara enam
bulan sebelum dan sesudah erupsi Gunung Merapi Bulan November 2010 di RS
Grhasia Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Menggunakan data sekunder yang
berasal dari rekam medis periode Mei 2010 – Mei 2011. Kemudian dikelompokan
menjadi dua, enam bulan sebelum erupsi Merapi (Mei 2010 – Oktober 2010) dan
enam bulan sesudah erupsi Merapi (Desember 2010 – Mei 2011). Lalu dilakukan
analisis univariat berupa distribusi frekuensi masing-masing periode baik enam
bulan sebelum maupun sesudah erupsi Merapi. Setelah didapatkan data distribusi
frekuensi masing-masing periode, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis bivariat. Analisis ini diuji dengan menggunakan uji
paired t test.
Hasil: Terdapat total 189 pasien depresi dari data rekam medis rawat jalan
periode Mei 2010 – Mei 2011. Ditemukan 79 pasien depresi berasal dari data
enam bulan sebelum erupsi Merapi dan 110 pasien depresi dari data setelah erupsi
Merapi. Dengan mengguanakan uji paired t test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05)
pada taraf kepercayaan 95%.
Simpulan: Terdapat beda yang bermakna frekuensi pasien depresi antara enam
bulan sebelum dan enam bulan sesudah erupsi Gunung Merapi November 2010.
Collections
- Medical Education [2279]