Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Moetrarsi, DTM & H, Sp. KJ
dc.contributor.authorApriyanto, Anggy 08711184
dc.contributor.authorApriyanto, Anggy
dc.date.accessioned2020-11-23T04:18:02Z
dc.date.available2020-11-23T04:18:02Z
dc.date.issued2012-09-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25355
dc.description.abstractPola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif. Lewat pola asuh anak akan merasakan bagaimana suatu nilai diterapkan, bagaimana orangtua bersikap memandang yang baik dan yang buruk. Orang tua yang otoriter menetapkan batas‐batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada anak‐anak untuk berbicara (bermusyawarah). Perilaku antisosial merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak baik antara orang tua dan anak. Peran orangtua dalam menerapkan pola asuh dapat menentukan perilaku seorang anak. Tujuan : Untuk mengidentifikasi apakah ada perbedaan antara pola asuh otoriter dan tidak otoriter orang tua dengan kecenderungan perilaku antisosial pada siswa SMAN 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Metode : Penelitian ini menggunakan dengan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMAN 2 Ngaglik. Teknik pengambilan sampel random cluster sampling, kluster terkecil adalah kelas, kemudian dilakukan simple random sampling dalam cluster terkecil tersebut. Data dikumpulkan melalui survei dengan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner kebohongan L-MMPI, Kuisioner Pola Asuh Orang Tua dan Kuisioner Mansion Evaluation Test untuk mengukur kecenderungan antisosial. Hasil : Didapatkan sampel sejumlah 214 responden kemudian sampel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan hasil 103 responden. Hasil pengolahan data deskriftif didapatkan hasil 41 (39.8%) responden dengan pola pengasuhan orang tua tidak otoriter dan 62 (60,2%) responden dengan pola asuh orang tua yang otoriter. Didapatkan juga 43 (41.7%) responden tidak berkecenderungan perilaku antisosial dan 60 (58.3 %) cenderung berperilaku antisosial. Hasil Uji Hipoteisis dengan menggunakan analisis Chi-Square didapatkan hasil bahwa pola asuh otoriter orang tua dengan kecenderungan antisosial siswa SMAN 2 Ngaglik memiliki nilai p = 0.000 nilai tersebut menunjukkan bahwa p < 0.05. Simpulan : Terdapat perbedaan bermakna antara pola asuh otoriter dan tidak otoriter orang tua dengan kecenderungan antisosial pada siswa SMAN 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta dengan taraf signifikansi nilai p = 0.000.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerilaku Antisosial Remajaen_US
dc.subjectPola Asuh Otoriteren_US
dc.subjectBeda Pola Asuhen_US
dc.titleBeda Antara Pola Asuh Otoriter Dan Tidak Otoriter Orangtua Dengan Kecenderungan Perilaku Antisosial Pada Siswa Sman 2 Ngagliken_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record