Faktor Risiko Terjadinya Tuberkulosis Paru Anak Di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang
Abstract
Tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
di negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan penyumbang
kasus tuberkulosis terbanyak kelima di dunia setelah India, China, Afrika Selatan,
dan Nigeria. Setiap tahunnya ditemukan kurang lebih 500.000 kasus baru
tuberkulosis dan separuh diantaranya merupakan kasus tuberkulosis menular yang
menyebabkan sekitar 100.000 kematian. Tuberkulosis pada anak menyumbang
sekitar 15% dari seluruh kasus tuberkulosis di Indonesia. Karena sulitnya
menegakkan diagnosis tuberkulosis pada anak, data pasien tuberkulosis anak
sangat terbatas. Diharapkan dengan penelitian ini dapat membantu dalam
penegakan diagnosis dengan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap kejadian tuberkulosis anak.
Tujuan: Untuk mengetahui apa saja faktor risiko dan seberapa besar pengaruhnya
terhadap kejadian tuberkulosis paru anak di RSUD Muntilan Kabupaten
Magelang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik observasional
retrospektif dengan menggunakan metode cross sectional. Data diambil dengan
metode consecutive sampling dari data sekunder berupa catatan rekam medis
pasien dengan tuberkulosis paru anak di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Uji Chi Square, dari
190 sampel penelitian diperoleh usia, status gizi, riwayat kontak dengan penderita
tuberkulosis dewasa, uji tuberkulin, dan status ekonomi orang tua merupakan
faktor risiko terhadap kejadian tuberkulosis paru anak di RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang dengan nilai p berturut-turut yaitu 0,000; 0,002; 0,000;
0,000; dan 0,001.
Simpulan: Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan tuberkulosis
paru pada anak seperti usia, status gizi, riwayat kontak dengan penderita
tuberkulosis dewasa, uji tuberkulin, dan status ekonomi orang tua.
Collections
- Medical Education [2284]