Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Yasmini Fitriyati, Sp.OG
dc.contributor.authorMaharani, Ventin Mutia
dc.date.accessioned2020-11-05T11:47:23Z
dc.date.available2020-11-05T11:47:23Z
dc.date.issued2013-02-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24956
dc.description.abstractMioma uteri merupakan tumor jinak uterus yang paling sering ditemukan pada wanita. Mioma dapat mengenai sekitar 20-25% wanita usia reproduksi dan sering asimptomatik. Tumor ini jarang muncul sebelum pubertas dan dapat mengecil atau menghilang setelah menopause karena dipengaruhi hormon estrogen. Prevalensi mioma di Inggris dan di Italia dilaporkan semakin meningkat. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik mioma uteri berdasarkan usia, paritas, riwayat abortus, keluhan utama, lokasi, anemia/tidak, jumlah mioma, dan penatalaksanaan. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-cross sectional untuk mengetahui karakteristik mioma uteri di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode 1 Januari 2011-31 Desember 2011. Data diambil dari data sekunder (rekam medik). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Hasil: Pada 29 sampel, kasus mioma uteri terbanyak ditemukan pada kelompok usia 40-49 tahun (55,2%), sedangkan paling sedikit ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun (3,4%). Kasus mioma uteri banyak ditemukan pada pasien dengan paritas nullipara (P0) dan jumlah paritas 2 (P2) masing-masing (24,1%) sedangkan paling sedikit ditemukan dengan jumlah paritas 4 (P4), (13,8%). Kasus mioma tanpa riwayat abortus ditemukan sebanyak 89,66%, sedangkan dengan riwayat abortus 1-2 kali ditemukan sebanyak 10,34%. Keluhan utama terbanyak adalah benjolan perut sebanyak 58,7% dan diikuti perdarahan abnormal uterus sebanyak 13,8%. Sebanyak 68,96% tidak didapatkan keterangan mengenai letak mioma uteri dari data rekam medik. Hal ini merupakan keterbatasan penelitian. Namun, mioma intramural ditemukan sebanyak 10,34%. Sebanyak 51,7% pasien dengan mioma uteri disertai anemia. Sebanyak 65,52% didapatkan mioma dengan jumlah tunggal. Penatalaksanaan mioma uteri terbanyak adalah histerektomi total (55,2%). Kesimpulan: Mioma uteri terbanyak ditemukan pada kelompok usia 40-49 tahun. Kasus mioma terbanyak ditemukan pada pasien dengan paritas 0/nulipara dan paritas 2 (P2). Sebagian besar kasus mioma tanpa riwayat aborsi. Keluhan utama pasien terbanyak adalah benjolan perut. Lokasi mioma sulit untuk ditentukan karena sebagian besar tidak didapatkan keterangan. Jumlah mioma terbanyak mioma tunggal. Penatalaksanaan terbanyak adalah histerektomi total.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKarakteristiken_US
dc.subjectMiomaen_US
dc.titleKarakteristik Pasien Mioma Uteri Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711066


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record